jatimnow.com - Banyuwangi terus melakukan simulasi di sektor pariwisata guna menyambut era new normal sembari menunggu komando pemerintah pusat. Selain memastikan protokol kesehatan berjalan baik, Banyuwangi juga mengajak BUMN terlibat mendukung pariwisata new normal.
Bupati Abdullah Azwar Anas pun mengajak sejumlah pimpinan BUMN yang mempunyai bisnis dan kantor cabang di Banyuwangi untuk mengunjungi Agrowisata Taman Suruh (AWT) di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Selasa (9/6/2020). Kunjungan itu menjalankan protokol kesehatan.
"Kami memahami saat ini perekonomian sedang berat, tidak hanya dirasakan masyarakat, tapi juga BUMN. Namun Banyuwangi melihat ada peluang yang sangat baik bagi BUMN untuk berkolaborasi dalam pariwisata di era new normal," kata Bupati Abdullah Azwar Anas.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Semakin cepat pemulihan ekonomi, tentu dampak positifnya juga ke BUMN. Misalnya, bank BUMN, pembiayaan bisa kembali mengucur," imbuh Anas.
Rapat kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan BUMN itu digelar di Agrowisata Tamansuruh di tengah lahan 10,5 hektar dengan pemandangan yang indah dan hawa sejuk di kaki Gunung Ijen.
Dikonsep agro-tourism, destinasi itu menampilkan beragam pertanian Banyuwangi, mulai padi hitam organik hingga beragam buah dan sayur organik. Lahan ini juga sebagai tempat edukasi pertanian.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Pemandangannya juga indah, komplit mulai pegunungan, sawah, hingga Selat Bali yang bisa dilihat dari ketinggian. Udaranya pun sejuk berlimpah oksigen.
"Menyambut pariwisata new normal, selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kami mengonsep Agrowisata Tamansuruh ini sebagai destinasi wisata terbatas dengan konsep healthy living. Sangat pas hawa dan suasananya," urai Anas.
Ia pun mengajak BUMN terlibat dalam pengembangan agrowisata tersebut. Misalnya, dengan membikin guest house dengan standar baik, penyediaan makanan dan minuman sehat hingga pengembangan kebun tanaman organik.
"Yang namanya kolaborasi, harus saling menguntungkan, yaitu menguntungkan masyarakat dan menguntungkan BUMN. Cara ini bisa menjadi role model recovery membangkitkan perekonomian khususnya di bidang pariwisata. Juga untuk menumbuhkan semangat bersama setelah kita terpuruk akibat pandemi Covid-19," papar Anas.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Juga dipraktikkan protokol kesehatan ketat di destinasi wisata. Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap pengunjung, menyemprotkan hand sanitizer, dan mempersilakan mencuci tangan sebelum memasuki area destinasi.
Petugasnya pun tertib menggunakan alat perlindungan diri, seperti masker, face shield, dan sarung tangan.
"Jumlah pengunjung akan dibatasi. Saat ini sedang disiapkan aplikasi pembelian tiket online, agar bisa mengontrol kuota pengunjung. Apabila kuotanya sudah penuh, otomatis tidak bisa lagi membeli tiket masuk," tandas Anas.