jatimnow.com - Langkah Bupati Abdullah Azwar Anas memimpin Banyuwangi terus menjadi benchmark bagi banyak kalangan.
Sebanyak 54 pejabat eselon II dari sejumlah instansi pemerintahan berkesempatan menyerap ilmu dari Bupati Anas dalam video conference Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II.
Acara tersebut digelar secara virtual oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan, Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KMP LAN) RI.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Kelas virtual bertajuk 'Isu Strategis: Kepemimpinan Kewirausahaan' tersebut, dipimpin langsung Kepala Puslatbang KMP LAN Dr Andi Taufik, yang diikuti puluhan pejabat eselon II dari sejumlah instansi pemerintah pusat maupun daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Anas membeberkan sederet strategi kepemimpinannya selama hampir sepuluh tahun memimpin Banyuwangi. Termasuk saat bagaimana melakukan terobosan di situasi krisis, seperti Pandemi Covid-19 saat ini.
"Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia ini, benar-benar semua pemimpin di segala level, termasuk seorang bupati. Bagaimana tidak, semua sektor kehidupan terdampak, dan ini memaksa seorang pemimpin mencari jalan keluar dari krisis ini," kata Anas dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (16/6/2020).
Anas mencontohkan tentang bantuan sosial untuk warga terdampak corona. Di lapangan, masih ditemukan warga miskin yang belum tercover skema bantuan apapun. Permaslahan ini banyak terjadi di daerah Indonesia lainnya.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
"Kami memilih opsi tidak saling menyalahkan siapapun. Gantinya kami justru mencari solusi, yakni dengan membuka pelaporan bansos online. Mereka yang belum tercover bansos bisa melaporkan dirinya lewat aplikasi Smart Kampung," jelasnya.
"Dan ini mendapat respon baik dari warga. Dengan cara seperti ini, penyaluran bansos bagi warga terdampak pandemi covid-19 bisa merata dan tepat sasaran," imbuhnya.
Begitu halnya dengan kebijakan new normal yang diambil pemerintah pusat. Anas mencontohkan bagaimana Banyuwangi secara bertahap merumuskan dan banyak melakukan simulasi untuk kebiasaan baru ke depan.
"Di awal kami melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan masukan tentang new normal. Mulai dari tenaga medis, tokoh agama, hingga pelaku pariwisata. Semua dilibatkan agar bila benar-benar dilaksanakan bisa berjalan dengan baik," beber Anas.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Kepala Puslatbang KMP LAN RI Andi Taufik mengapresiasi berbagai kebijakan dan pola kepemimpinan yang dilakukan Bupati Anas.
Menurutnya, kepemimpinan berbasis kreativitas seperti yang dilakukan Bupati Anas menjadi kunci kesuksesannya memimpin Banyuwangi, termasuk dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
"Ini patut dicontoh. Kreativitas dan inovasi Banyuwangi telah terbukti nyata bisa menembus segala keterbatasan daerah. Termasuk saat Pandemi Covid-19 melanda, Banyuwangi mampu membuat inovasi cemerlang untuk menanggulanginya. Salah satunya, mengintegrasikan data penyaluran bansos ke program smart kampung," ujarnya.