jatimnow.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi program sertifikasi protokol kesehatan pada sektor pariwisata di Banyuwangi. Doni berharap langkah itu bisa dicontoh daerah-daerah lain di Indonesia.
Doni menyampaikan hal itu usai mengunjungi Sanggar Genjah Arum di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah dan Agrowisata Tamansuruh, Kecamatan Licin, Jumat (26/6/2020). Kedua destinasi wisata itu lolos verifikasi kesehatan dan mendapatkan sertifikat protokol kesehatan Covid-19.
Sebelumnya Doni juga menggelar video conference terkait penanganan Covid-19 di Indonesia di halaman belakang Pendopo Banyuwangi yang asri dan hijau.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Doni mengatakan, sehari sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebut bahwa Banyuwangi sebagai daerah di Indonesia yang paling siap melakukan prakondisi menuju tatatan baru (new normal). Era ini diiringi dengan semangat untuk produktif sekaligus aman dari Covid-19.
"Hari ini saya melihat langsung bagaimana tempat wisata di Banyuwangi telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan di lokasi ini sudah terpasang sertifikat new normal, sebagai jaminan keamanan dan kesehatan bagi pengunjung. Sertifikasi seperti ini harus diikuti oleh daerah lain," ujar Doni.
Doni menambahkan, gugus tugas telah mengeluarkan aturan, bagi pemerintah daerah di zona kuning dan hijau bisa membuka kegiatan pariwisata secara bertahap. Namun dengan catatan pemerintah daerahnya wajib melakukan pembinaan terhadap pelaku pariwisata tentang protokol kesehatan.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Jangan sampai pengelola wisatanya belum mendapat pelatihan tentang protokol kesehatan sudah dikunjungi oleh wisatawan. Ini berisiko bagi pengunjung yang datang. Harus seperti Banyuwangi, tidak hanya memberi pelatihan bahkan juga melakukan sertifikasi," ujarnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyebut, sampai saat ini pihaknya terus membenahi skenario new normal pariwisata. Mulai dari sertifikasi protokol kesehatan hingga penggunaan teknologi untuk mendukung protokol.
"Arahan Bapak Presiden Jokowi, para menteri, Pak Doni Monardo menjadi pendorong bagi kami untuk terus berbenah," ujar Bupati Anas.
Menurutnya, setiap hari timnya keliling melakukan sertifikasi ke destinasi, hotel, homestay, kafe, restoran, warung rakyat untuk mengecek protokolnya.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Yang sudah oke diberi sertifikat, ditempelkan di lokasi dan ditampilkan di aplikasi sehingga mudah dicari wisatawan. Tapi dievaluasi berkala. Jika melanggar sertifikatnya dicabut," tegasnya.
Selain itu, disiapkan sistem pengaturan waktu pengunjung.
"Semua beli lewat online. Ada kapasitasnya, misal jam 07.00-10.00 hanya 100 orang. Maka jika ada wisatawan ke-101 mau beli tiket, otomatis tertolak di sistem," tambah Bupati Anas.