jatimnow.com - Tragedi bom di Surabaya mendapat kecaman dari berbabagi kalangan. Salah satunya mencuat dari ormas Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Sekretaris BMI Jawa Timur Raharto Teno prasetyo mengatakan, BMI Jatim mengaku prihatin atas tragedi ini dan mengecam keras para pelaku dan kelompok yang meyebar teror.
BMI Jatim mengimbau agar masyarakt tidak panik dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa.
Baca juga: 5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!
Menyikapi hal ini, BMI Jatim mengeluarkan 7 poin yang berisi pernyataan sikap atas tergedi ini.
Berikut pernyataan sikap BMI yang dikirimkan kepada redaksi jatimnow.com.
1. Menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga dan korban aksi terorisme
2. Mengecam dan mengutuk keras tindakan terorisme yang sudah berada di luar batas perikemanusiaan, dengan alasan apapun, bahkan mengajak anak-anak untuk ikut terlibat dalam aksi tersebut
Baca juga: Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan
3. Mendukung apparat penegak hukum dan pemerintah untuk segera bertindak cepat mengungkap identitas pelaku serta mengusut tuntas motif ataupun dalang dibalik aksi bom bunuh diri hari ini
4. Mendukung segera dilakukannya revisi UU Anti-Terorisme secepat mungkin demi mencegah tindakan terror serupa di kemudian hari
5. Siap mengkoordinasikan anggota Banteng Muda Indonesia Jawa Timur di wilayah terkait untuk memberikan bantuan kepada aparat kepolisian dalam hal meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan sebagai bentuk preventif atau langkah antisipasi terhadap peristiwa serupa
Baca juga: Paket Misterius Berbau Tak Sedap Gegerkan Warga Sidoarjo, Bom?
6. Meminta kepada pemerintah terkait untuk kembali memaksimalkan fungsi LKMK atau lini keamanan sampai tingkatan terbawah sebagai bentuk ”Early Warning System” terhadap keberadaan orang-orang mencurigakan yang dapat diduga sebagai teroris
7. Meminta kepada keluarga dan Lembaga Pendidikan di semua tingkatan untuk membekali anak-anak dengan nilai-nilai kemanusiaan karena ideologi terror harus dilawan sejak dalam pikiran dan sejak usia dini, mengingat dalam cara kerja aksi terorisme hari ini keluarga dan anak-anak dilibatkan secara langsung.
Reporter/Editor: Arif Ardianto