jatimnow.com - Kapolrestabes Kombes Pol Jhonny Edison Isir bertemu dengan Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya, Sabtu (4/7/2020).
Dalam pertemuan yang berlangsung 1,5 jam itu, mereka berdiskusi tentang peran masjid dalam memerangi penyebaran Covid-19 di Surabaya.
"Kami ingin DMI Surabaya untuk ikut mengajak warga disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Kombes Pol Jhonny Edison Isir.
Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap
Dalam pertemuan itu, Kombes Pol Isir didampingi Kasat Intelkam Polrestabes AKBP Wimboko dan Kasat Binmas AKBP Fathoni.
Sedangkan Ketua DMI Surabaya Arif Afandi didampingi Nurhasan, M Jamil, Ahmad Sulthon, Romdlon, Hendro, KH Agus Diyar, KH Choiron Syuaib, Hudi Nurwulan dan Iwan Setiono.
Ajakan Kapolrestabes Surabaya langsung disambut baik Pengurus DMI Surabaya yang juga peduli Covid-19 dengan menyemprot disinfektan ke masjid dan membagi sembako untuk para terdampak.
Baca juga: Anggota DPR RI Ahmad Sahroni Kunjungi Ivan di Polrestabes Surabaya
Arif mengajak Polrestabes Surabaya menginisiasi Masjid Tangguh di Surabaya. Melalui program ini, diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona di tingkat komunitas.
"Nanti kita mulai dengan percontohan beberapa masjid. Tidak hanya menjadi tempat edukasi protokol Covid-19, tapi juga menjadi menjadi pusat jaring pengaman sosial," kata Arif.
Merespon gagasan DMI Surabaya ini, Kombes Isir langsung gerak cepat. Malah, dalam pertemuan itu langsung dirancang kapan gerakan Masjid Tangguh Surabaya dimulai.
"Kita langsung bikin grup WhatsApp untuk memudahkan koordinasi," katanya.
Baca juga: Pelaku Perundungan Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Terancam 3 Tahun Penjara
Ia menambahkan bahwa Masjid Tangguh bisa memperkuat program Kampung Tangguh yang sudah berjalan. Yakni dengan menjalankan program wani ngandani (berani mengingatkan), wani sehat, wani aman dan wani sejahtera.
Menurut Arif, perkembangan Covid-19 di Surabaya masih mengkhawatirkan. Karena itu perlu kerjasama semua pihak untuk bersama-sama melandaikan kurva kasus positif pandemi Covid ini.
"Tentu kita tidak mungkin lagi melakukan PSBB berskala kota. Sebaiknya kita lebih menerapkan disiplin protokol Covid di tingkat komunitas seperti jamaah masjid," tandasnya.