Menikmati Sarapan Rawon Buntut Tanpa Lemak di Gresik

Minggu, 05 Jul 2020 09:24 WIB
Reporter :
Sahlul Fahmi
Rawon buntut tanpa lemak di Warung Cak Moek, Gresik

jatimnow.com - Beberapa pria paruh baya terlihat turun dari sepeda gunungnya begitu sampai di depan gang kecil di Jalan Pahlawan XII Gresik. Mereka masuk gang sambil menuntun sepedanya hingga berhenti di depan warung kecil yang sederhana.

Sebuah banner bertuliskan 'Warung Cak Moek-berdiri sejak tahun 1985' menjadi penanda warung itu. Para pria itu ternyata para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang habis olahraga bersepeda keliling kota.

"Kalau minggu pagi saya biasa bersepeda dengan teman semasa kerja dulu. Selain olahraga juga untuk menjaga tali silaturahmi. Kalau titik kumpulnya di alun-alun," kata Chudori Ihsan, salah seorang dari mereka, Minggu (5/7/2020).

Baca juga: Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya

Chudori menuturkan, selepas bersepeda, ia dan teman-temannya biasanya langsung mencari sarapan di Warung Cak Moek yang dikenal dengan menu rawon buntut (ekor) sapi.

"Warung Cak Moek ini sangat terkenal di kalangan PNS. Saat masih bekerja, saya dan teman-teman sering makan di sini. Biasanya setelah ada pekerjaan luar kantor," ucapnya.

Chudori menyebut, meski Warung Cak Moek punya beberapa menu makanan seperti rawon, krengsengan, bali dan mulbi, tetapi menu favoritnya adalah rawon buntut.

"Rawon buntut di sini sangat spesial," ujar Chudori.

Sementara Cak Moek, sang pemilik warung, sebenarnya bernama asli Muhammad Nur Samsi. Dia mengatakan bahwa rawon buntut daging sapi yang dijualnya minim lemak.

Baca juga: Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963

Warung Cak Moek juga menyediakan minuman khas Gresik, yaitu wedang pokak

\

Proses pembuatan rawon buntut diawali dengan membersihkan lemak yang menempel pada daging. Setelah bersih, daging kemudian direbus supaya kandungan lemaknya keluar. Kemudian lemaknya disaring.

"Tahap selanjutnya, daging dimasak dengan rempah-rempah pilihan yang biasa menjadi bumbu rawon. Seusai dimasak, kuah rawon didiamkan selama sehari. Setelah dingin, sisa lemak yang tersisa kembali disaring. Setelah itu kuah kembali dihangatkan dan siap disajikan kepada pelanggan," terangnya.

Rawon buntut Cak Moek dihargai per porsi Rp 55 ribu. Selain memiliki rasa daging yang empuk dan lezat, kandungan lemaknya juga sangat minim. Proses penyaringan seperti itu juga mampu menghilangkan bau lemak pada daging, sehingga aroma yang tersisa hanyalah aroma rempah-rempah.

Baca juga: 5 Resep Minuman Nikmat dan Segar Cegah Dehidrasi

Cak Moek sengaja memilih daging di bagian buntut karena dirinya ingin menciptakan ikon khusus bagi warungnya.

"Kalau sop buntut itu sudah biasa, banyak yang jual. Tapi kalau rawon buntut, InsyaAllah hanya ada di warung saya," ucap Cak Moek sambil tertawa kecil.

Pria yang kini berusianya 75 tahun itu menambahkan bahwa di warungnya juga menyajikan minuman tradisional wedang pokak. Ramuan wedang pokak yang dihargai Rp 7 ribu per gelas itu terbuat dari campuran jahe, serai, kayu manis, cengkeh, kapulaga, daun pandan serta perpaduan antara gula pasir dan gula merah.

"Wedang pokak itu minuman khas Gresik. Karena ramuannya terbuat dari rempah-rempah, maka bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh kita," pungkas Cak Moek.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Gresik

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler