jatimnow.com - Sejumlah warga menyampaikan alasannya memilih Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin untuk menjadi wali kota. Salah satunya yaitu warga sudah bosan dengan janji manis pada Pilwali 2015 lalu yang tak kunjung terealisasi sampai sekarang.
Salah satu Ketua RW di Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Muhammad Suratman menyampaikan, masyarakat di Medokan Ayu sudah trauma dengan pemimpin yang dulu mengumbar janji. Mulai dari penanganan banjir hingga pavingisasi yang sampai saat ini tidak merata.
Apalagi saat Pandemi Covid-19 melanda. Menurut Suratman, bantuan selama Pandemi Covid-19 ini tidak tepat sasaran. Tidak sedikit warga yang harusnya mendapat bantuan ternyata tidak mendapatkan bantuan. Yang mampu justru yang dapat.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"RT-RW ini jadi sasaran disalahkan warga dikarenakan bantuan banyak yang salah sasaran. Padahal pemerintah yang salah karena data yang dipakai data lama dan tidak turun langsung melakukan evaluasi penerima bantuan," tutur Suratman, Selasa (21/7/2020).
Suratman menyebut, Machfud Arifin adalah calon wali kota terbaik yang akan mampu memimpin Surabaya ke depan.
"Belum menjadi wali kota saja sudah memberi bantuan untuk kepentingan warga di Medokan Ayu. Semua warga akan berdoa dan bergerak mensosialisasikan dan memenangkan Machfud Arifin menjadi wali kota Surabaya," terangnya.
"Pak Machfud Arifin ini luar biasa sekali. Belum jadi sudah membantu masyarakat. Saya yakin dan percaya Pak Machfud Arifin ini mampu memimpin Surabaya ke depan menjadi lebih baik," tambah Machfud Arifin.
Hal yang sama disampaikan Jamaludin, salah satu Ketua RW di Kelurahan Jambangan. Dia mengaku, selama Pandemi Covid-19 ini, bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya sama sekali tidak ada.
"Warga sudah lelah hanya dikasih janji-janji. Faktanya selama Pandemi Covid-19, bantuan tidak ada. Kita bersyukur ada Calon Wali Kota Bapak Machfud Arifin yang peduli dengan rakyat kecil. Untuk itu kita semua mendukung Bapak Machfud Arifin sebagai wali kota Surabaya," tegas Jamaludin.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Di tempat terpisah, warga dan tokoh masyarakat Karangpoh, Tandes juga menegaskan hal yang sama. Mereka sepakat mendukung dan akan memilih Machfud Arifin sebagai wali kota Surabaya, karena tidak ingin lagi termakan janji.
Hayono, tokoh masyarakat Karangpoh menyampaikan, warga tidak ingin lagi memilih pemimpin yang bisanya hanya umbar janji, seperti pemimpin pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2015 lalu.
Dalam Pilwali 2015 itu, mereka berjanji akan menuntaskan permasalahan surat ijo jika didukung dan dipilih warga. Namun faktanya hingga saat ini bahkan sampai periode kepemimpinannya sudah mendekati berakhir, janji itu tidak direalisasikan.
Untuk itulah warga di Karangpoh memilih Machfud Arifin. Sebab menurut mereka, mantan Kapolda Jatim itu sudah teruji dan amanah selama memimpin di institusi Polri.
"Surabaya sudah gak butuh pemimpin yang bisanya hanya umbar janji. Surabaya butuh pemimpin yang memiliki kredibilitas dan rekam jejak yang jelas dan berpengalaman, amanah," ungkap Hayono.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Bapak Machfud Arifin ini berpengalaman di bidang hukum. Kita yakin arek Suroboyo asli ini mampu menuntaskan persoalan surat ijo yang sudah menahun," tegasnya.
Sementara Machfud Arifin menegaskan bahwa dirinya akan menyelesaikan persoalan Surabaya tidak dengan umbar janji, melainkan bergerak bersama seluruh elemen masyarakat, untuk menjadikan Surabaya lebih maju kotane, makmur wargane.