jatimnow.com - Ratusan warga Kaliasin, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari menghadiri kegiatan sapa warga bersama calon wali kota (cawali) Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Minggu (16/8/2020).
Mantan Kapolda Jatim itu datang bersama anggota DPRD Surabaya Akmarawita Kadir (perwakilan Golkar) dan Politisi Partai Demokrat M Mahmud menemui warga kampung yang berada di tengah Kota Pahlawan itu.
Dalam kesempatan itu, warga mengeluhkan kondisi kampungnya yang selalu jadi langganan banjir saat hujan mengguyur Surabaya.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Meski kampung kita di tengah kota, tapi kalau hujan mesti banjir. Bahkan airnya masuk ke rumah warga hingga dua hari, dikuras pun tidak habis-habis," kata Ketua RT 03 RW 11, Ahmad Sulkan.
Selain itu pria yang akrab disapa Momon itu sering mendapat keluhan dari kader posyandu dan juru pemantau jentik yang tidak pernah ada kenaikan honor meski tugas yang dilakukan itu cukup beragam.
"Ya sebagai RT ya kita himpun keluhan itu, tapi gimana lagi itu kan sudah ketentuan pemerintah kota. Ya mungkin dengan di sapa Pak Machfud Arifin ini semoga aspirasi atau keluhan warga ini bisa di atasi," ungkapnya.
Sebagai upaya ada perubahan bagi Kota Surabaya, para warga Kaliasin sepakat kompak mendukung Machfud Arifin pada Pilwali 2020.
"Jika kami ingin perubahan ya sejatinya kami memilih Machfud Arifin. Diantara TPS Kedungdoro kami berani bertarung (memilih) Pak Machfud Arifin," tegasnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
The next Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin mengaku jika setiap hari selalu menyapa warga Surabaya dan menyerap aspirasi masyarakat.
"Saya ingin menjadi bagian dari warga Surabaya untuk sama-sama membangun kota. Membangun Surabaya seutuhnya. Njobo njero apik. Bukan ketoke apik," kata Machfud.
Tidak hanya perkara banjir dan macet yang harus konkrit dicarikan jalan keluar, Machfud Arifin pun juga menyiapkan program khusus untuk honor para kader Posyandu, Bumantik, dan PKK.
"Sistem drainase dan saluran air menjadi pokok. Resapan dan penampungan. Semua sudah kami siapkan sistem terkini atasi banjir. Tim silakan dicatat dan kami akan tindak lanjuti untuk mengatasi banjir," kata Machfud.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Bagi ibu-ibu seharusnya bisa diberikan honor dua kali lipat atau setara Rp 50 ribu setiap aktivitasnya, baik saat posyandu, jumantik dan sebagainya," imbuhnya.
Selain itu, Kota Surabaya merupakan kota terbesar nomor dua se Indonesia. Seharusnya menjadi kota yang bisa diandalkan saat kejuaraan besar baik tingkat nasional maupun internasional.
"Biasanya kejuaraan ini kan dibuka di Ibu Kota Jakarta namun belum pernah ada kejuaraan yang ditutup di Kota Surabaya. Dan saatnya Surabaya ini menjadi kota pilihan yang bisa dipercaya sebagai penyelenggara event-event tersebut. Selain itu didukung dengan penerapan program layak hunian rumah warga," tegasnya.