jatimnow.com - Sejak awal menjadi wali kota, Tri Rismaharini sudah memimpikan Surabaya memiliki tempat kegiatan bagi para penggiat seni dan budaya. Setelah hampir 10 tahun, mimpinya baru terwujud.
Alun-alun Surabaya yang dibangun di Kompleks Balai Pemuda itu difungsikan sebagai ruang untuk berkesenian. Pemkot Surabaya akan menggandeng para seniman untuk menampilkan pertunjukkan di kompleks Alun-alun Surabaya itu.
Masyarakat yang berkunjung ke Surabaya nantinya dapat menikmati berbagai kesenian rakyat itu secara gratis, seperti ludruk, wayang orang, srimulat hingga tari reog.
Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
"Nanti pemkot yang bayar, senimannya tinggal bermain dan kemudian yang nonton sudah gratis di sini," tuturnya pada saat peresmian.
"Kalau sekarang anak-anak bisa dia pentas di situ, ludruk juga bisa pentas di situ, itu kan sangat bagus. Misalkan ada tamu dia ingin lihat ludruk, ingin lihat wayang orang atau srimulat itu bisa terjadwalkan dengan adanya plaza itu. Terus anak-anak juga bisa berkumpul di situ," terang Risma dalam siaran pers yang diterima redaksi.
Sebetulnya pembangunan Alun-alun Surabaya belum sepenuhnya rampung. Alun-alun yang dilengkapi plaza bawah tanah itu ditargetkan selesai pada bulan November 2020.
Namun, karena Risma ingin agar 'Plaza Balai Pemuda' segera bermanfaat, maka bertepatan di Hari Kemerdekaan (17/8/2020) ini bangunan plaza atas diresmikan. Hal itu disampaikan Risma melalui siaran pers yang dikirim humas pada 17 Agustus 2020.
Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Dalam peresmian itu dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, Tim Ahli Cagar Budaya hingga seniman asal Kota Pahlawan, seperti Cak Kartolo, Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo serta Cak Suro.
Risma yang sejak awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya mengaku bercita-cita ingin membuat wadah atau ruang khusus bagi para penggiat seni dan budaya di Kota Pahlawan.
Konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini tak hanya berfungsi untuk wadah pertunjukan kesenian. Namun, anak-anak Surabaya yang ingin mengembangkan bakat dan minat di bidang kesenian dapat memanfaatkan bangunan tersebut. Apalagi, kompleks Balai Pemuda ini juga dilengkapi dengan Gedung Balai Budaya, Perpustakaan, Rumah Bahasa dan Matematika.
Baca juga: BBJT Gelar Festival Teater Berbahasa Daerah, 20 SMA/SMA dan Sanggar Adu Akting
"Saya berinisiatif membangun Alun-alun Surabaya untuk mewadahi ruang kesenian bagi anak-anak agar bisa mengembangkan minat dan bakatnya,” tuturnya.
Risma percaya, jika anak-anak Surabaya dibina dengan baik, serta didukung dengan ruang atau wadah untuk mereka berekspresi, maka tidak memungkinkan jika nantinya muncul seniman besar yang lahir dari Kota Surabaya.
"Itu mimpi saya," jelas Risma.