jatimnow.com - Kiai senior dari Kota Surabaya KH Muchid Murtadho menilai calon wali kota Machfud Arifin memiliki prestasi dan kualitas yang tidak kalah dengan wali kota Tri Rismaharini maupun wali kota Surabaya sebelumnya.
"Kalau dari muslimnya, Pak Machfud muslimnya mantab dan teruji. Di Palangkaraya (saat menjabat Kapolda Kalimantan Selatan) sukses. Di Polda Jatim sukses," ujar KH Muchid Murtadho usai mendampingi Machfud Arifin ziarah ke makam mertua Sunan Ampel, Mbah Karimah di Kembang Kuning, Sabtu (22/8/2020) malam.
KH Muchid yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya mengatakan, secara pribadi dirinya mengetahui persis siapa Machfud Arifin yang mencalonkan sebagai wali kota Surabaya di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020 mendatang.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Secara pribadi saya tahu persis. Muslimnya itu bukan 10 karat, tapi (seperti emas) 24 karat," ujarnya.
"Insya Allah kalau dengan yang dulu-dulu (wali kota sebelumnya), Pak Machfud ini nggak kalah. Prestasi, kualitas, keimanannya, ketaqwaannya, mantab," papar KH Muchid.
Disinggung mengenai Pilwali Surabaya, kiai yang umurnya 82 tahun lebih menegaskan, secara kelembagaan MUI tetap independen.
Namun secara pribadi, KH Muchid menilai upaya Machfud Arifin maju sebagai calon Wali Kota Surabaya sudah maksimal.
"Secara syariat Pak Machfud sudah full, sudah maksimal apapun yang dilakukan. Tinggal takdir Allah SWT," paparnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
KH Muchid menuturkan, sudah mengetahui banyak program dari Machfud Arifin jika terpilih sebagai wali kota Surabaya. Salah satu contohnya, mantan Kapolda Jatim itu akan menghidupkan kembali pasar legendaris dan ikon Kota Surabaya, Pasar Turi yang sudah 'mati' selama 13 tahun pasca kebakaran.
"Pak Machfud memberikan istilah Pasar Turi sebagai pasar turu, yang sudah 13 tahun turu. Pak Machfud akan menghidupkan kembali Pasar Turi. Masya Allah, rahmatan lil alamin lah coro (cara) santri," terangnya.
Ia menceritakan, kebakaran Pasar Turi telah menimbulkan korban ekonomi bagi masyarakat, khusus pedagang yang banyak dari kalangan para santri.
"Dan yang paling banyak menjadi korban dari keluarga santri dari Lamongan, Tuban, Gresik, santri kabeh (semuanya). Dan saya punya kawan saat jayanya Pasar Turi, ben tahun budal kaji nang Mekkah (setiap tahun berangkat haji ke Mekkah). Setelah kejadian kebakaran, waduh wassalam," terangnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
KH Muchid menegaskan, semestinya solusinya terkait Pasar Turi ada jika dewan kerja keras dan mau menasehati Wali Kota Risma.
"Semoga Pak Machfud menjadi harapan warga Surabaya dan rahmatan lil alamin," jelasnya.