jatimnow.com - Calon Wakil Wali Kota Surabaya Mujiaman Sukirno blusukan ke pasar-pasar di Surabaya. Didampingi istrinya Acstantia Haqyafandri, kali ini Mujiaman blusukan ke Pasar Dupak Bandarejo dan Pasar Loak, Sabtu (12/9/2020).
Mantan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya itu berkeliling menyapa pedagang dan warga yang sedang berbelanja di pasar tersebut.
Mujiaman dan istri yang mengenakan pakaian lengan panjang, mengenakan sarung tangan, masker dan face shield itu sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Di kedua pasar itu, Mujiaman dan istri juga mengajak para pedagang serta pembeli mengikuti protokol kesehatan, sekaligus membagikan masker, bahkan ia tidak ragu untuk memakaikan masker pada mereka yang lanjut usia.
"Bapak ibu, Virus Covid-19 itu benar-benar ada. Jangan lupa pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak ya," tutur Mujiaman.
Blusukan sapa warga di kedua pasar itu juga sekaligus menjadi ajang sambat dan keluh kesah pedagang dan warga kepada pendamping Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dalam Pilwali Surabaya 2020.
Hampir semua pedagang dan pengunjung pasar mengeluhkan kondisi pasar yang sumuk, gerah. Belum lagi pengolahan limbah yang ada di pasar tersebut.
Seperti Siti yang mengaku sudah belasan tahun berdagang daging ayam di Pasar Dupak Bandarejo itu. Katanya, dari dulu sampai sekarang, tidak ada perbaikan menyeluruh di pasar tersebut.
"Perbaikan pasar di sini pernah dilakukan, tapi itu pun tidak menyeluruh. Hanya sebagian saja, tidak ada perubahan," ungkapnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Wanita 35 tahun itu berharap bila Machfud Arifin-Mujiaman terpilih, ada renovasi di Pasar Dupak Bandarejo agar kondisinya tidak kumuh lagi.
"Bagian atap bisa agak ditinggikan agar tidak panas. Ini cuma pakai terpal pak, panas banget. Kalau hujan juga susah. Ya saya mendoakan, mudah-mudahan Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman terpilih pada Pilwali Surabaya nanti," tuturnya.
Sementara itu, Mujiaman mengaku senang bisa mendengar langsung suara pedagang dan pengunjung pasar. Mujiaman yang juga alumni ITS itu berjanji akan lebih gemar blusukan ke pasar tradisional untuk terus mendengar keluhan pedagang dan warga.
"Kita harus melayani mereka dengan fasilitas yang menunjang. Bayangkan fasilitas air saja belum optimal, saya minta maaf. Orang-orang ini tidak minta AC dan fasilitas apa-apa, tapi pemerintah yang harus memberi fasilitas yang layak agar usahanya lebih lancar dan aman," kata Mujiaman.
Menurutnya, perbaikan pasar sangat penting karena menjadi tempat perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Untuk itu perbaikan fasilitas pasar harus dilakukan agar dapat meningkatkan kunjungan pembeli dan memberikan kenyamanan bukan hanya pada pedagang tapi juga masyarakat.
"Pasar itu pusatnya kehidupan warga kita. Mereka tidak menuntut apa-apa, namun harus dilayani dengan baik dengan memberikan fasilitas yang nyaman baik untuk pedagang maupun pembeli," ujarnya.
Mujiaman mengatakan, pemerintah harus memberikan tempat yang layak kepada warganya, terutama mereka yang berjualan di pasar. Tujuannya adalah agar usaha yang dijalankan lancar dan aman.
"Taman kita rawat, pasar kita perbaiki, pasar harus menjadi terbaik di Indonesia. Intinya mereka ingin sehari-hari tidak pernah putus, jangan dibongkar, diusir tapi diperbaiki agar lebih layak dan nyaman. Dan kalau memakmurkan Surabaya, pasar adalah kuncinya," papar Mujiaman.