jatimnow.com - Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT) menegaskan bahwa penanganan banjir luapan Kali Lamong menjadi salah satu program prioritasnya, bila terpilih.
Gus Yani-sapaan Fandi Akhmad Yani mengatakan, pemerintahan Sambari-Qosim selama dua periode ini dinilai tidak serius menyelesaikan persoalan Kali Lamong. Mereka terkesan saling lempar kewenangan. Padahal masyarakat hanya ingin ada tindakan serius dan nyata supaya banjir tidak lagi terjadi.
"Saya kira kalau Pemkab Gresik dua periode ini serius, pasti mampu menyelesaikan banjir Kali Lamong. Misalnya periode awal pembebasan lahan, periode kedua penuntasan dari Balai Besar Bengawan Solo (BBWS)," ujar Gus Yani di Posko Pemenangan Srembi, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Rabu (30/9/2020) petang.
Baca juga: Sah, KPU Tetapkan Yani-Aminatun Pemenang Pilkada Gresik
Gus Yani menegaskan, saat ini paslon NIAT sudah memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah banjir Kali Lamong. Namun dia belum mau menyampaikannya secara detail.
"Dalam waktu dekat akan kami jabarkan secara detail. Kalau sekarang khawatirnya ditiru," ungkap Gus Yani.
Selain masalah banjir, Gus Yani juga mengkritisi masalah jaminan kesehatan di Gresik. Menurutnya banyak warga yang mengeluh karena harus mengeluarkan biaya sendiri. Padahal tugas pemerintah adalah menjamin kesehatan warganya.
Baca juga: Unggul Quick Count Internal, Q-A: Kawal Suara hingga Keputusan KPU
"Banyak masyarakat yang sakit tapi tidak mendapat jaminan kesehatan gratis. Kartu KIS yang dimilikinya tidak berfungsi lagi. Ini artinya pendataan di bawah sangat amburadul," tambahnya.
Kemudian, lanjutnya, soal fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) di Gresik selatan. Padahal mereka mempunyai harapan besar kepada pemerintah Gresik untuk membangun RS di sana.
Seperti mayoritas warga di Kecamatan Wringinanom dan Driyorejo yang masih banyak yang memilih berobat ke kota lain lantaran jarak tempuh ke RSUD Ibnu Sina Bunder, Gresik sangat jauh.
Baca juga: Ketika Para Koboi Anticovid-19 Beraksi di TPS 007 Yosowilangun, Gresik
"Selama ini mereka harus berobat ke RS Mojokerto dan Surabaya. Malahan di Wringinanom ada yang bilang hanya gara-gara masalah berobat, keluarganya ingin pindah jadi warga Mojokerto," bebernya.
Sementara saat ditanya prioritas target 100 hari kerja pertama jika terpilih, Bu Min-sapaan Aminatun Habibah menjawabnya diplomatis.
"Nanti saya sampaikan kalau sudah terpilih saja. Biar kami tidak banyak janji tapi langsung memberi bukti," tambah Bu Min.