jatimnow.com - Arif Pratama (30), warga Dusun Stoples, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi yang dilaporkan tenggelam di Perairan Dohong Laut Grajagan ditemukan tewas, Jumat (9/10/2020).
Korban berangkat melaut pada sekitar pukul 16.30 Wib, Senin (5/10/2020). Korban melaut untuk mencari ikan memakai perahu spet dengan nama lambung KONTESA berwarna biru laut.
Korban berangkat melalui Laut Peturon tepatnya di depan Hotel Grajagan dengan menyewa kapal kecil milik Yatminah.
Baca juga: 1 Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia, usai Hilang Selama 2 Hari
Kanit Reskrim Polsek Purwoharjo, Ipda Agus Suhartono menjelaskan bahwa sebelumnya korban sudah dilarang melaut oleh Hendrik sebab cuaca kurang baik.
"Namun korban tetap berangkat melaut," terang Agus.
Dari keterangan Hendrik, lanjut Agus, korban memang melaut sendirian. Hendrik sendiri merupakan pengojek kapal but kecil milik Yatminah di Perairan Grajagan yang sering disewa para pemancing.
Keesokan harinya, korban tak kunjung kembali. Hendrik dan warga sekitar kemudian menuju pantai untuk mencari korban. Mereka juga melapor ke petugas perairan dan polsek setempat.
Baca juga: Kapal Ikan Terbalik di Pamekasan karena Cuaca Buruk, 2 Nelayan Hilang
"Nelayan di sana, biasa berangkat sore, paginya sudah kembali mendarat," tambah Agus.
Sementara dari keterangan nelayan lainnya, saat korban melaut, gelombang mencapai empat meter. Dan sekitar pukul 20.00 Wib, salah satu nelayan bercerita sempat melihat perahu korban. Tak berapa lama perahu itu sudah tidak terlihat.
Setelah mendapat laporan, petugas gabungan termasuk Basarnas dan BPBD melakukan pencarian. Korban ditemukan sekitar pukul 08.00 Wib di Perairan Laskaran Laut Lampon dalam kondisi tidak bernyawa.
"Jenazah korban ditemukan mengambang kemudian dievakuasi dengan menggunakan rubber boat menuju ke darat," papar Agus.
Baca juga: Jenazah Nelayan yang Hilang di Tulungagung, Kini Ditemukan
Janazah korban kemudian diserahkan kepada keluarganya di rumah duka Dusun Stoples, Desa Kedungrejo sekitar pukul 11.00 Wib untuk pemulasaran dan dimakamkan.
Reporter: Rony Subhan