jatimnow.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini masih menyempatkan untuk 'studi banding'.
Risma mengajak rombongan kementerian sosial (kemensos) ke untuk melihat kecanggihan sistem milik Pemkot Surabaya. Salah satu tempat yang mengunjungi Command Center (CC) 112 di Gedung Siola.
Mensos 'memamerkan' sistem pelayanan masyarakat di Kota Pahlawan yang sudah berbasis elektronik.
Baca juga: Mensos Risma Beri Beasiswa Gadis di Malang yang Ditinggal Keluarganya Bunuh Diri
“Jadi saya tunjukkan teman-teman, bahwa kita semua sudah elektronik dan semua sudah bisa dimonitor secara elektronik,” kata ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan itu yang bertolak ke Surabaya, dikutip dari barometerjatim.com pada Sabtu (16/1).
Kedatangan Risma di kota yang hampir 10 tahun dipimpinnya itu usai meninjau kondisi gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.
Seperti diberitakan barometerjatim.com, Risma yang didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat dan Dirjen Pemberdayaan Sosial, Edi Suharto juga meninjau sejumlah lokasi pelayanan publik lainnya.
Di antaranya Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), Koridor Co-Working Space yang berada di Mal Pelayanan Publik Siola.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Tinjau Bakti Sosial Operasi Katarak di RSUD dr Iskak Tulungagung
Dan UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Kampung Anak Negeri, Taman Makam Pahlawan (TMP) di Mayjend Sungkono Surabaya hingga Sentra UMKM Dolly.
Warga Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang sudah beberapa hari ini daerahnya terendam banjir mengakui jika lambannya pemerintah pusat itu berakibat mahalnya pada harga kebutuhan pokok.
"Daerahku kekurangan pangan. Telur sekilo seharga (Rp) 59 ribu. Beras naik tiga kali lipat, kalau nggak disuplay dari heli, nggak bisa. Akses terputus," ungkap seorang warga Tanah Laut yang merantau di Surabaya ini, Minggu (17/1/2021). Ia mengaku beberapa hari ini kepikiran dengan keluarganya di kampung halaman.
Baca juga: 5 Berita Trending Pekan Ini: Kriminalitas Mendominasi saat Cuaca Panas
Ia mengingatkan agar mensos lebih mengutamakan penanganan bencana dibanding kegiatan lainnya.
"Mensos gak tanggap," katanya kesal.
Menurut dia, keluarganya sudah mengungsi ke tempat yang aman. "Seluruh keluarga mengungsi di rumah keluarga daerah dataran tinggi," katanya.