jatimnow.com - Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2018 di wilayah hukum Polres Blitar terlebih untuk menghadapi arus mudik dan arus balik, petugas kepolisian menyediakan dua pos pengamanan.
Dua pos tersebut berada di jembatan Brantas Kademangan dan sekitar terminal Kesamben.
Selain dua pos pengamanan, petugas juga mensiagakan sembilan pos pantau. Sembilan pos pantau lalu lintas akan diletakkan di titik persimpangan rawan macet dan area wisata.
Baca juga: Festival Kupatan Lamongan Berlangsung Meriah, setelah Vakum 3 Tahun
"Setidaknya kita siapkan dua ratus personil gabungan. Selain Polri, ada juga TNI, Pemkab Blitar seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan. Kita juga libatkan adek-adek Pramuka, Banser, Orari dan berbagai ormas lainnya," jelas Kapolres Blitar AKBP Anissullah M. Ridha, Rabu (06/06/2018).
Terminal Kesamben dan Jembatan Brantas dipilih, karena dia titik ini merupakan area yang rawan. Terminal Kesamben merupakan titik terjadinya pertukaran penumpang baik dari maupun menuju wilayah Malang.
Baca juga: Ribuan Personel Gabungan Diterjunkan Halau Pemudik di Jatim
Sementara itu Jembatan Brantas Kademangan merupakan jalur provinsi yang merupakan akses pengendara baik dari maupun menuju Tulungagung. Sehingga pos pengamanan disiagakan di dua titik tersebut.
"Sedangkan untuk pos pantau itu akan dipimpin oleh satu Padal (Perwira Pengendali). Pos pantau berbeda dengan pos pengamanan. Kalau ada kemacetan atau ada permasalahan baru kita gunakan pos pantau," kata Anis.
Selain memantau perkembangan arus mudik dan arus balik, Polres Blitar juga membentuk dua tim khusus untuk menjaga kenyamanan masyarakat selama berada ataupun melewati wilayah Blitar. Dua tim yang dibentuk yakni tim Elang dan tim Macan.
Baca juga: Jumlah Kecelakaan di Pasuruan Menurun Selama Musim Mudik-Balik 2019
"Tim macan akan bertugas mengurai kemacetan dan langsung dikendalikan oleh Kasatlantas. Sedangkan tim Macan adalah anti bandit yang langsung dikendalikan oleh Kasatreskrim. Ini kita lakukan untuk menjaga kenyamanan selama musim mudik ini," pungkasnya.
Reporter: CF Glorian
Editor: Erwin Yohanes