Lamongan - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi atau yang akrab disapa Pak Yes, mendongeng sejarah Kabupaten Lamongan di hadapan sejumlah peserta didik TK Dharma Wanita Lamongan. Saat bercerita mengenai kearifan lokal, Pak Yes di dampingi Bunda Paud Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur, Selasa (26/10).
Kegiatan kali ini menjadi bagian dari acara Bulan Bahasa yang diperingati setiap bulan Oktober. Momen bulan bahasa juga bertepatan dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak bangsa Indonesia dalam menjunjung bahasa persatuan yang satu, yakni Bahasa Indonesia.
Untuk menarik perhatian anak-anak, tak lupa ia membacakan cerita dengan melempar pertanyaan. Bagi mereka yang berani menjawab diberikan hadiah. Dengan bahasa yang mudah dimengerti tanpa mengubah alur cerita dan syarat makna.
Baca juga: Komitmen Penanganan PMK di Lamongan, Masifkan Vaksinasi
“Siapa yang pernah makan ikan?” tanya Pak Yes kepada peserta didik TK yang disambut antusias.
Adapun cerita berkearifan lokal yang dibacakan Pak Yes adalah asal usul Kabupaten Lamongan yang kini berlambang ikan lele.
Baca juga: Pemprov Jatim Apresiasi Upaya Implementasi K3 di Lamongan
Pak Yes menceritakan, semua berawal dari kisah seorang santri Sunan Giri bernama Hadi yang kemudian diutus untuk mengambil kembali keris milik Sunan Giri yang dipinjam salah satu Lurah. Namun setelah waktu perjanjian habis, keris tersebut tak kunjung dikembalikan ke Sunan Giri.
Namun sekembalinya Hadi menjalankan misi tersebut, ia lantas dikejar orang yang berniat jahat kepadanya. Hadi yang kemudian menyelamatkan diri akhirnya masuk ke kekubangan yang dipenuhi oleh ikan lele. Hadi akhirnya selamat tanpa terluka sedikitpun.
Baca juga: Angka Tingkat Gemaran Membaca di Lamongan Naik
Dari kisah di atas, ikan lele memiliki arti penting bagi warga Kabupaten Lamongan karena telah menyelamatkan dan melindungi Hadi sehingga dapat mengemban amanah yang diberikan oleh Sunan Giri.
“Nah, anak-anak. Kalau meminjam harus mengembalikan ya. Begitu juga apabila di sekolah harus rajin belajar, patuh kepada guru,” pesan Pak Yes tentang nilai-nilai sosial dengan bahasa anak-anak yang membuat mereka terhibur dan mengakhiri kunjungannya dengan mengajak semua yang hadir di sana untuk tepuk semangat.