Surabaya - Fenomena alam berupa dinamika atmosfer di Jawa Timur akan terjadi selama sepekan ke depan, yang berdampak pada cuaca ekstrem.
Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya Bambang Hargiyono mengatakan, beberapa fenomena alam berupa dinamika atmosfer terjadi di Jawa Timur sejak 29 November-5 Desember 2021 mendatang.
Dampak yang diakibatkan yakni berupa hujan hingga angin kencang. Dinamika atmosfer yang terjadi ialah Angin Gradien, angin berembus dari arah barat daya-timur dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam dan belokan angin serta terdapat sirkulasi Eddy di atas wilayah Jatim. Kondisi ini mendukung peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di sekitar Jatim.
Baca juga: Warga Jatim Waspadai Bencana Hidrometeorologi Sepekan Kedepan
Kemudian, El Nino-Southern Oscillation, Enso di Nino3.4 sebesar -0,61, berada pada fase La Nina, ada penambahan massa uap air dari Samudra Pasifik tengah (Nino3.4) ke Samudra Pasifik barat. Sehingga curah hujan di wilayah Jatim berpeluang meningkat.
Indian Oceanic Dipole, Dipole Mode Index sebesar -0,34, hal ini mengindikasikan suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia barat ke Indonesia barat tidak signifikan dan tidak mempengaruhi peningkatan curah hujan di Jatim. Madden Julian Oscillation, MJO berada pada fase 4 yang menambah peluang peningkatan curah hujan di Jatim.
Gelombang atmosfer, adanya aktivitas Gelombang Type Low Frequency di Jatim pada periode 29 November-5 Desember 2021 dan gelombang Kelvin di Jatim pada 30 November 2021, yang berpotensi meningkatkan curah hujan di Jatim.
Anomali suhu muka laut, anomali dan Suhu Muka laut di sekitar perairan Jatim masih cukup hangat berkisar +1.0 sampai dengan +3.0°C. Sehingga menambah potensi penguapan atau menambah massa uap air di Jatim.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Senin 4 November: Mendung Seharian
Adanya dinamika atmosfer itu, dijelaskan Bambang, membuat kondisi cuaca dalam sepekan ini lebih dominan berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat. Bahkan, disertai petir dan angin kencang sesaat dihampir keseluruhan wilayah Jatim.
"Suhu udara 14 sampai 33 derajat celcius, kelembaban udara, 60-100 persen, sedangkan angin dadi Barat Daya menuju Timur dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam," jelasnya, Rabu (1/12/2021).
Bambang pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak potensi cuaca ekstrem. Apabila terjadi banjir dan hujan lebat, untuk tidak berenang ataupun berteduh di bawah pohon ketika terjadi sambaran petir.
Baca juga: Ratusan Nelayan Sedati Sidoarjo Enggan Melaut karena Angin Kencang
"Membersihkan sampah yang menghambat saluran air buangan juga," tandasnya.
Selain itu, dia juga berharap agar masyarakat tidak termakan berita hoaks atau yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Bisa membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui website (http://www juanda jatim.bmkg.go.id), media sosial @infobmkgjuanda," pungkas Bambang.