Jember - Program pemberdayaan ekonomi umat melalui Program Santrifoodpreneur terus dijalankan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari. Sejak tahun 2017, sudah 27 pondok pesantren (Ponpes) yang mendapat dukungan pelatihan pengolahan makanan berbasis tepung terigu.
Terbaru, Bogasari mengirim Sugiarto, baker dari unit pelatihan Bogasari Baking Center (BBC) untuk melatih para pengurus dari 20 Ponpes yang berada di sekitar wilayah Jember, Jawa Timur.
“Ini adalah wujud kepedulian Bogasari dalam mendorong tumbuh kembangnya pelaku-pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sektor komunitas keagamaan dalam hal ini pondok pesantren (Ponpes). Kami menyebutnya program Santrifoodpreneur, karena tidak hanya menyiapkan Ponpes, tapi juga para santrinya siap menjadi pelaku dan atu pekerja di sektor usaha makanan berbasis terigu setelah lulus dari pesantren,” ucap Ivo Ariawan, Senior Vice President (SVP) Marketing Divisi Bogasari dalam siaran pers, Minggu (12/10/2021).
Baca juga: Bogasari Edukasi 1.000 UKM di Empat Kota Melalui Program KIAT 2023
Pelatihan pengolahan makanan kepada perwakilan pengurus 20 Ponpes yang berlokasi di Jember, ini berlangsung 3 hari berturut-turut, sejak Jumat (10/12/2021) sampai Minggu (12/10/2021).
Masing-masing Ponpes diwaliki 1 pengurus yang memang dinilai siap untuk melatih para santrinya. Sebanyak 20 pesantren tersebut adalah Ponpes Ash Shiddiqi, Ponpes Kasiful Ulum, Darul Hikmah Al Hasan, Bustanul Ulum, Darul Arifin, Nurul Muta’alimin, Darul Fatah, Tanwirul Ulum, As Sholihin, Yayasan Al Hidayah, Annajah, Anwarul Falah, Salafiyah Assyafi’iyah, Al Amin, Al Ishaqi 2, Al Mu’ayad, Hubbul Qur’an, Sirotul Anwar, Salafiah Syafityah, dan Ponpes Nurud Dholam Riyadus Sholihin.
Pelatihan berlangsung di Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele, Dusun Krajan Kidul, Desa Curahlele, Kecamatan Balung, Jember. Ponpes ini pernah mendapat pelatihan pendampingan usaha dari Bogasari di tahun 24 Maret 2018.
Selama 3 hari pelatihan di Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele, perwakilan pengurus 20 pesantren ini diajarkan 5 resep makanan berbasis tepung terigu Bogasari yang potensial dijadikan usaha. Hari pertama tentang pembuatan roti manis, hari kedua kue kering, martabak dan terang bulan. Hari ketiga adalah produk mie ayam.
Baca juga: 1500 Paket Sembako Serta Santunan dari Bogasari untuk Warga Kurang Mampu dan Anak Yatim
“Kelima resep makanan ini sangat umum di lidah masyarakat sehingga sangat potensial dijadikan usaha. Bahkan harga produk terjangkau dan segmen pasar sangat luas, disukai kelompok usia anak-anak hingga orangtua," jelasnya.
"Jadi tidak hanya dijual di kalangan santri atau lingkungan pesantren tapi masyarakat luas. Karena itu, para pengurus Ponpes yang ikut pelatihan 3 hari ini akan tetap mendapat pendampingan dan monitoring dari Bogasari setelah pelatihan,” tambah SVP Marketing Bogasari ini.
Sementara itu, Kyai Mas Muhlisinalahuddin pimpinan Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele, mengakui program pelatihan Santrifoodpreneur yang mereka ikuti di Bogasari tahun 2018 sangat bermanfaat dan sudah berhasil menjalankan usaha roti manis dan donat.
Di awal usaha April 2018 pemakaian tepung terigu untuk usaha hanya 15 kg per bulan. Di akhir November 2021 sudah berkembang jadi 3 sak atau 75 kg per bulan. Sebelum pandemi, konsumi terigu untuk produksi roti di Ponpes Ash Shiddiqi Curah Lele bisa mencapai lebih dari kg per bulannya.
Baca juga: Tiga Kali Berturut-turut Bogasari Raih Industri Hijau
Contoh lain keberhasilan program pelatihan Santrifoodpreneur yang diadakan Bogasari adalah Ponpes Al Hikamussalafyah-Purwakarta, 12 sak per bulan; Ponpes Nur Andika Tangerang, 8 sak atau 200 kg per bulan.
Adapun 27 Ponpes dalam rangka program Santrifoodpreneur yang sudah pernah dapat pelatihan dari Bogasari di tahun 2017 dan 2018, di antaranya Ponpes Assyafiiyah-Majalengka, Ponpes Ilmu AlQuran (PPIQ) Bogor, Suryalaya-Tasikmalaya, Nur Antika-Tangerang, Al Hidayah Ciomas-Serang, An Nawawi Tanara-Serang, Darul Izzah-Cengkareng, Annur Malangbong-Garut, Al Mahalli-Bantul, Muslimat NU-Bogor, Al Hikamussalafiyah-Purwakarta, Bahrul Ulum-Jombang, Gontor Putri- Ngawi, dan Manbaul Hikam-Pati.
“Makanya target setelah pelatihan 3 hari Jumat sampai Minggu yang digelar Ponpes kami ini adalah masing-masing pesantren akan membuka kedai mie dan jajanan roti di setiap kecamatan di Kabupaten Jember. Jadi program Santrifoodpreneur dari Bogasari ini sangat membangun eknomi umat berbasis pesantren guna menunju kemandirian ekonomi pesantren dan santri ke depannya,” ucap Gus Mus.