jatimnow.com - Kemeriahan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak mengisnpirasi pasangan calon pengantin asal desa Janti, Kecamatan Slahung, Ponorogo.
Calon Suami istri tersebut membuat undangan pernikahan mirip dengan surat suara pemilu.
Undangan tersebut terdiri dua lembar. Lembar pertama mirip surat suara. Berdesain gambar dua pasangan. Ada juga denah TPS (Tempat Pelaminan Selamanya). Tak ketinggalan undangan pernikahan itu dilengkapi logo Kabupaten Bekasi dan KPU, serta dibubuhi stempel.
Baca juga: Kisah di Balik Alasan Warga Ponorogo yang Menikah dengan Mahar Beras
Lembar keduanya desain koran. Di desain tersebut, ada berita dengan judul 'Nikah Wajib, Golput Haram'. Pun untuk tanggal pernikahannya juga saat pemilu, Rabu (27/6/2018) besok.
Saat jatimnow.com mendatangi rumah calon pengantin, Fauziah Arsanti, mengaku, mendapatkan ide usai membaca koran.
"Baru ngeh kalau hari pernikahan saya itu saat Pilkada. Saat saya baca koran," katanya.
Sehingga, lanjut ia, mencari-cari diinternet refrensi contoh undangan surat suara. Kemudian mendesain sendiri.
"Saya desain sendiri undangannya, sesuai dengan surat suara. Ada foto saya sama calon suami saya, juga ada desain koran yang ada beritanya," terang wanita kelahiran 1992 ini.
Baca juga: Pernikahan di Ponorogo Bermahar Beras 50 Kg Hasil Tanam Sendiri
Ia menjelaskan, awalnya tidak mengetahui jika tanggal pernikahannya itu pemilu. Saat lamaran, pada 1 Oktober 2017 lalu, juga oleh orang tua langsung memilih tanggal 27 Juni 2018.
"Ya gak kepikiran juga. Seperti saya bicarakan tadi. Saya tahu baru beberapa bulan sebelum hari H," terangnya.
Sementara calon pengantin laki-laki, Aris Nurhuda, mengaku tidak untuk memajukan maupun memundurkan hari pernikahannya. Apalagi sudah ada kesepakatan antara kedua pihak keluarga.
Baca juga: Viral Video Siswa SD di Bojonegoro Bawa Bekal Makanan Lauk Ulat Besar
"Kan sudah ada kesepakatan keluarga, kita juga tidak tahu ada pemilu. Ya karena hari baik dan menghargai kedua orang tua," bebernya.
Keduanya juga berniat menyalurkan hak pilihnya di TPS dengan mengenakan baju pengantin.
"Saya tetap nyoblos. Memakai pakaian pengantin juga," pungkasnya.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto