Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di PPK Tambaksari Berlangsung Panas

Minggu, 01 Jul 2018 09:00 WIB
Reporter :
Erwin Yohanes, Farizal Tito

jatimnow.com - Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018, di aula kantor Kecamatan Tambaksari Jalan Mendut no 7 Surabaya, Sabtu (30/6/2018) malam, diwarnai keributan.

Meski tidak sampai kontak fisik, keributan yang melibatkan simpatisan pendukung Paslon Pilgub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tambaksari itu terjadi lantaran ada adu argumentasi hingga saling bentak.

Sejumlah simpatisan politik yang mengikuti rapat pleno terbuka itu mengamuk. Penyebabnya mereka kecewa dengan kinerja PPK Pilgub Jatim tahun ini, yang dinilai enggan menyelesaikan penemuan indikasi sejumlah pelanggaran di beberapa TPS dalam Pilgub.

Baca juga: 1.585 ODGJ di Bojonegoro Bakal Ikut Nyoblos di Pemilu 2024, Lho?

Upaya yang dilakukan simpatisan ini dikarenakan PPK tidak mengabulkan pembukaan kotak dan hitung ulang surat suara, yang terindikasi daftar hadir pemilih (Form C7) tidak ditandatangani pemilih, melainkan ditandatangani petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Dari rekaman video amatir, di lokasi rapat pleno terbuka digelar, salah satu simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) partai pengusung paslon Gus Ipul-Puti yang mengenakan seragam merah, mengatakan seharusnya PPK memperbolehkan permintaan saksi salah satu paslon, jika merasa ada indikasi kecurangan.

"Kita meminta C7 yang itu hak saya pun tidak dikasih. Kita juga sudah nego hingga tiga kali agar 3 kotak sampling itu dibuka untuk melihat faktanya tapi negosiasi itu tidak digubris. Trus keputusan apa lagi?," tanya Fakih salah satu simpatisan yang saat itu terlibat adu argumen dengan Mintayu, perwakilan PPK Tambaksari Surabaya.

Dalam video berdurasi tiga menit yang menayangkan komunikasi bernada keras itu, Bambang anggota saksi dari PDIP memberikan penjelasan. "Pemilu ini pakai uang negara bu jadi jangan dibuat main-main, demi allah kita dosa. Saksikan di Tambaksari uang negara dibuat main-main dosa," teriaknya.

Baca juga: Kompak Berbaju Putih, Gubernur Khofifah Nyoblos di TPS 38

Keributan yang sempat memanas itu, bisa mereda saat Sekretaris Kecamatan dan juga anggota Polsek Tambaksari memberikan sebuah solusi.

\

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Sukadar saat dikonfirmasi jatimnow.com membenarkan bahwa dibeberapa TPS Kecamatan Tambaksari Surabaya adanya indikasi kecurangan.

"Ya memang kemarin terjadi keributan sekitar pukul 20:00 WIB saat rapat terbuka rekapitulasi," katanya.

Baca juga: Coblosan Ulang di TPS 49 Manukan Kulon, Khofifah Pemenangnya

Padahal sebelumnya, sekitar pukul 18:00 WIB saat jeda perhitungan, Panwas, PPK dan saksi nomer satu sepakat untuk membuka kotak suara sampling guna melihat C7 dan melakukan penghitungan ulang tiga kotak sampling. Namun, pernyataan setuju untuk melakukan penghitungan itu ditarik lagi oleh Panwas dan PPK.

"Ini kan aneh karena saksi kita akan meminta form keberatan tidak dikasih, ini kan lucu. Padahal secara peraturan ketika saksi paslon lainnya setuju, ya harusnya dilakukan. Tapi ini tidak dilakukan, sampai-sampai ada perdebatan," tegasnya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler