Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan evaluasi dalam proses pembangunan Jembatan Ngadi yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Tulungagung. Menurut Mas Dhito, ada catatan terhadap keberadaan jembatan alternatif yang dibangun warga secara swadaya. Ia meminta jembatan segera ditutup saat hujan deras tiba karena cukup membahayakan.
"Tadi sudah saya imbau kalau di daerah-daerah tertentu ada curah hujan yang cukup tinggi, tolong jembatannya segera ditutup. Karena dikhawatirkan membahayakan bagi pengendara yang melintas," kata Mas Dhito dalam kunjungannya ke Jembatan Ngadi, Jumat (3/6/2022).
Jembatan alternatif yang terbuat dari bambu itu dibangun secara swadaya oleh warga di sekitar lokasi. Baik dari warga Kediri maupun Tulungagung. Jembatan dibangun sebagai jalan alternatif untuk menyeberang yang paling dekat. Sebab bila harus memutar melewati Kecamatan Ngadiluwih, dinilai terlalu jauh.
Baca juga: Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri
Jembatan ditopang tiang pancang bambu, kayu dan besi untuk penguat. Dikhawatirkan jika terjadi hujan deras dan debit air naik, tiang pancang jembatan tidak kuat menahan beban dan ambrol.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
"Aliran air sungainya yang saya takutkan bisa mengganggu kekuatan dari jembatan swadaya ini. Jadi akan ditutup kalau hujan," tandasnya.
Royani, salah satu penjaga jembatan darurat asal Desa Ngadi, Kecamatan Mojo mengungkapkan, ada sembilan orang yang berjaga secara bergantian selama 24 jam setiap harinya. Mengantisipasi terjadi kejadian yang tidak diinginkan, jarak pengendara motor yang melintas diatur untuk mencegah banyak beban tertumpu di atas jembatan.
Baca juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Mas Dhito - Mbak Dewi
"Kalau Sabtu-Minggu itu yang melintas cukup banyak. Tapi setiap hari kami jaga, yang lewat kami atur jaraknya," ucapnya.
(ADV)