jatimnow.com - Berbekal merombak tampilan motor menjadi yang diinginkan pelanggan, Yudi berhasil meraup keuntungan sekaligus memuaskan komunitas pecinta motor modifikasi.
Ditemui di bengkelnya Jalan Lidah Wetan, Yudi menyampaikan bahwa bisnisnya ini berawal dari keisengan.
"Sekitar tujuh tahun yang lalu saya mulai modifikasi, awalnya cuma coba-coba, lalu tertarik, banyak peminatnya juga, terus banyak yang pesen, akhirnya saya lanjutkan," ujarnya sembari menggarap sebuah sepeda motor Honda Mega Pro tahun 2003.
Baca juga: Shugo Watanabe Gantikan Kotaro Shimizu jadi Presiden Direktur Baru PT HPM
Yudi menambahkan, bahwa ia dapat mengerjakan beragam jenis sepeda motor seperti bebek, matic, sampai motor sport.
"Kalau yang modif disini banyak mas, tapi yang paling banyak jenis CB dan Ulung, tapi yang paling banyak CB sih," imbuhnya sembari memotong salah satu part sepeda motor.
Yudi menjelaskan bahwa modifikasi yang ia tekuni itu tak melanggar peraturan dari kepolisian. Pasalnya, ia tak mengubah kerangka dan mesin serta beberapa bagian yang tertuang dalam STNK dan BPKB. Bahkan, tak sedikit pula personel TNI maupun Polri yang menjadi langganannya.
"Untuk harganya mulai dari Rp 850.000,00 sampai Rp 1.500.000,00, itu cuma jasanya, untuk sparepart custom silahkan beli di toko aksesoris atau variasi," jelasnya.
Baca juga: Mobil Listrik Chery Omoda E5 Mendarat di Surabaya, Berikut Fitur dan Harganya
Yudi menambahkan, bengkelnya dapat memodifikasi sepeda motor menjadi beragam pesanan, mulai dari CB, Japstyle, Scrambler, Caferacer, sampai Supercup.
"Untuk waktu pembuatan sekitar dua minggu sudah jadi asal tidak ada yang mengganggu, karena biasanya ada teman-teman yang datang ke sini untuk minta bantuan mengelas dan lain sebagainya, jadi ada pekerjaan yang terbengkalai," jelasnya sembari menunjuk sebuah sepeda motor yang telah jadi.
Baca juga: Kendaraan Dinas Mangkrak, Pemkab Bangkalan Akan Hibahkan ke Sekolah
Yudi mengungkapkan, customernya tak hanya berasal dari kota Pahlawan saja. Bahkan sampai ada yang berasal dari kota Bandung.
"Banyak yang pesan dari luar Surabaya, pernah sampai Ponorogo, Yogyakarta, dan yang paling jauh sampai di Bandung," ungkapnya.
Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto