Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) meminta adanya pendampingan terhadap koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) untuk mempercepat transformasi digital. Termasuk juga memperluas akses pasar dan permodalan.
“Ada MoU yang telah kami laksanakan dengan beberapa lembaga untuk memberikan akses pasar dan permodalan. Tentu kami berharap, setelah expo akan bisa menghasilkan transaksi perdagangan yang lebih banyak,” ungkap Khofifah saat penutupan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (K-UKM) Expo ke-9 di Grand City Surabaya, Minggu (31/7/2022) malam.
Selama 5 hari pameran, omzet per 31 Juli pukul 14.25 WIB telah mencapai Rp2,5 milliar. Total ada 16.520 pengujung. Lalu transaksi lembaga jasa keuangan perbankan mencapai Rp10,3 milliar. Melalui expo ini juga didapatkan sejumlah pre-order atas barang dan jasa .
Baca juga: Pj Gubernur Adhy Karyono Resmikan Sekber PHDI dan Lembaga Keagamaan Hindu Jatim
Terhadap hasil transaksi tersebut, Gubernur Khofifah secara khusus mendorong adanya percepatan transformasi digital bagi K-UKM khususnya di Jatim. Ini penting karena digitalisasi K-UKM adalah hal mendesak yang harus disegerakan. Jadi akan memunculkan skil bagi para pelaku K-UKM. Hal tersebut juga berseiring dengan prediksi Founder Ali Baba Group Jack Ma yang menyatakan bahwa pada 2030, 99 persen UMKM akan bertransformasi ke digital dan 85 persen akan masuk pada e-commerce.
“Maka inilah yang mendasari kami semua untuk berikhtiar bersama agar membawa K-UKM bisa segera bertransformasi secara digital. Kami harus menyemangati satu sama lain dan saling berkolaborasi agar semakin menguatkan digital ekosistem,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan pentingnya sinergi antara pelaku UMKM dengan unsur pentahelix approach. Pemerintah berperan membangun mediasi support dan market akses. Kemudian sektor privat bisa memberikan pendampingan permodalan, pendampingan sekaligus akses pasar. Sedangkan perguruan tinggi bisa melakukan pendampingan serta melibatkan peran media dan masyarakat itu sendiri juga harus dilakukan pada saat bersamaan.
“Di bidang UMKM sinergi dengan pentahelix approach harus terus digencarkan,” tandasnya.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Optimistis Regulasi Baru jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Mantan Menteri Sosial ini menekankan peranan penting sektor UMKM pada PDRB Jatim. Di 2021, kontribusi UMKM sebesar 57,81 persen terhadap PDRB Jatim.
“2030, kontribusi UMKM diprediksi akan mencapai 80 persen terhadap PDRB Jatim,” paparnya.
Di akhir, Khofifah juga mengucapkan terima kasih atas keterlibatan seluruh pihak yang membantu terselenggara K-UKM Expo ke-9.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Dinobatkan jadi Tokoh Keterbukaan Informasi Publik
“Terima kasih semuanya, mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara. Dengan ini, K-UKM Expo ke-9 secara resmi saya nyatakan ditutup,” tutupnya
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Andromeda Qomariyah mengungkapkan, antusiasme masyarakat dalam daya beli pada K-UKM Expo ke-9 diharapkan bisa memberikan manfaat dan mendorong kemajuan UMKM di Jatim.
“Ini juga bisa menjadi pengungkit semangat agar pelaku UMKM di Jatim terus menerus mengembangkan usaha dan juga berinovasi menciptakan produk unggulan,” pungkasnya.