Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) mengingatkan petugas untuk menuntaskan capaian imunisasi, dengan jumlah target sasaran 83.519 anak.
Dalam pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kabupaten Kediri di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Rabu (3/8/2022), Mas Dhito minta petugas agar tidak kendor.
"Sudah saya sampaikan sejak pandemi gelombang tiga atau Covid mulai mereda, BIAN ini jangan sampai kendor," terang Mas Dhito.
Baca juga: Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri
Sejak dua tahun terakhir, lanjut Mas Dhito, pemerintah fokus vaksinasi Covid-19. Seiring kondisi yang mulai membaik ini, dia mendorong agar imunisasi anak bisa berjalan optimal.
"Harapannya imunisasi anak ini bisa tuntas bagi anak-anak kita yang memang berhak dan wajib mendapatkan, karena ada beberapa penyakit yang memang bisa diantisipasi dengan imunisasi," tambahnya.
Menurut Mas Dhito, sebagaimana dalam vaksinasi Covid-19, untuk mensukseskan BIAN, dari 83.519 target, tiap kecamatan harus memiliki data secara rinci. Seperti jumlah anak yang harus diimunisasi, belum diimunisasi maupun sudah imunisasi.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
"Data itu nanti dilaporkan ke dinkes, dicocokkan datanya sama dengan bagaimana saat kita melakukan vaksin Covid-19," tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib menyampaikan, BIAN merupakan upaya untuk memberikan perlindungan kepada anak dari penyakit seperti PD3I (polio, hepatitis B, pertusis, difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak dan tetanus).
Jumlah anak yang menjadi sasaran BIAN sebanyak 83.519 anak usia 9-59 bulan. Jumlah itu harus diselesaikan dalam waktu 1 bulan pada Agustus ini. Pelaksanaan imunisasi dilakukan di 1.704 posyandu yang tersebar di tiap desa.
Baca juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Mas Dhito - Mbak Dewi
"Dalam imunisasi ini ada penyuntikan untuk campak rubella (MR) tanpa memandang status imunisasi sebelumnya karena secara nasional ini (campak rubella) masih tinggi kasusnya," bebernya.
Begitu pula untuk di Kabupaten Kediri, ditegaskan Ahmad Khotib, sejauh ini belum terdeteksi adanya warga atau anak yang terpapar campak rubella.
(ADV)