jatimnow.com – Harga cabe rawit di pasar Banyuwangi mencapai angka Rp 60 ribu per kilo gram. Hal ini membuat pedagang Sego (nasi) Tempong yang terkenal karena rasa pedasnya itu 'menjerit'.
Sutinah, salah satu pedagang Warung Sego Tempong Mbok Nah di Kelurahan Kertosari mengaku, kenaikan harga cabe ini bukanlah pertama kali. Meskipun terbiasa dengan kondisi ini, dirinya mengaku harus memutar otak agar tetap bisa menggaji karyawannya.
“Kalau cabai mahal begini yang penting bisa untuk belanja ke pasar dan bayar gaji karyawan. Kalau kurang ya nyari mas. Saya belain meski keringetan,” aku Sutinah kepada jatimnow.com di Pasar Banyuwangi, Kamis (8/3/2018).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Meski cabe mulai merangkak naik, ia tetap komitmen untuk tidak merubah resep dan kepedasan yang menjadi ciri Sego Tempong khas Banyuwangi. Selain cabe, bumbu lain seperti bawang merah dan bawang putih juga ikut naik.
“Kalau rasa tetap kita jaga dan harga juga tidak naik. Takut kabur pelanggan saya,” kata wanita yang sudah memiliki 10 karyawan itu.
Perihal naiknya harga sejumlah bumbu, dibenarkan oleh pedagang Pasar Banyuwangi, Tiara. Dia menyebut, naiknya harga cabe terjadi sejak minggu ini. Semula cabe rawit dijual seharga Rp 50 ribu, kini menjadi Rp 60 ribu per kilo gram.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
“Cabe merah juga naik dari Rp 24 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilo, bawang merah menjadi Rp 24 ribu, dan bawang putih menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Rata-rata kenaikannya antara 15 sampai 25 persen,” terang Tiara.
Sedangkan, naiknya beberapa item kebutuhan dapur tersebut juga diikuti oleh bahan-bahan sembako seperti, beras, telur ayam, dan minyak goreng curah.
“Sekilo telur dari Rp 20 ribu menjadi Rp 22 ribu, beras Rp 12 ribu, naik seribu, dan minyak curah naik seribu menjadi Rp 12 ribu per kilo gram,” kata ibu dua anak itu.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Y