jatimnow.com - Festival Kuliner yang digelar Pemkab Lamongan berlangsung meriah, Rabu (28/9/2022). 1000 porsi makanan ludes tidal sampai satu jam.
Ragam kuliner yang dihidangkan memang cukup mengunggah selera. Mulai soto lamongan, pecel lele, nasi boran, tahu campur hingga kuliner khas pantura, yaitu masi muduk.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut, kuliner menjadi bagian dari budaya yang harus terus dikenalkan, dipelihara dan dijaga eksistensinya.
Baca juga: Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
"Tadi ada jajanan di Lamongan yang kita perkenalkan dan kita berikan gratis. Alhamdulillah dalam waktu tidak sampai satu jam sudah habis," jelas bupati yang akrap disapa Pak Yes itu.
Menurut Pak Yes, kuliner Lamongan sudah merajai di seluruh kota-kota di Indonesia. Sehingga untuk menjaga eksistensinya, kuliner harus menjadi bagian dari budaya masyarakat Lamongan.
"Kita harus terus memperkenalkan, memelihara dan terus menjaga supaya eksistensi Lamongan sebagai kuliner ini akan terus berkembang dengan baik. Kita perkenalkan kepada generasi muda bahwa kuliner ini juga mempunyai masa depan yang juga luar biasa baik," terangnya.
Baca juga: Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963
Pak Yes menambahkan, hal itu merupakan bentuk dari usaha untuk mengangkat potensi lokal yang dimiliki daerah.
Selain kuliner, terdapat 20 stand yang berisikan berbagai jajanan khas Lamongan, mulai jumbrek, es batil, es dawet siwalan, es legen, wingko, keripik patin, ladu, arum manis/rambut nenek. Seluruh jajanan ini ludes diserbu masyarakat, juga dalam waktu kurang dari satu jam.
Baca juga: 5 Resep Minuman Nikmat dan Segar Cegah Dehidrasi
"Saya yakin ini lebih dari seribu yang kita persiapkan. Ini berangkai, sebagai upaya untuk mengangkat potensi lokal sesuai dengan tema dan kearifan lokal di beberapa daerah. Kemarin kita di Brondong dengan Festival Ikan Pindang, Paciran Festival Rajungan. Nanti di Sendang Dhuwur, ada Festival Nasi Muduk. Mengangkat kearifan lokal dan kuliner ini sebagai bagian dari budaya Lamongan," tandas Pak Yes.