jatimnow.com - Mendengar nama dewandaru sudah pasti membayangkan hal-hal gaib dan mitos. Pohon ini identik dengan hal-hal tentang kekayaan dan keberkahan. Kepercayaan ini telah turun temurun di beberapa kelompok masyarakat.
Itu sebabnya pohon ini mudah dijumpai di daerah-daerah yang dikenal memiliki mitos dan kepercayaan tentang pesugihan.
Sebut saja di pesarean (pemakaman) Gunung Kawi, Kabupaten Malang atau di Karimunjawa. Di dua daerah ini, dewandaru dipercaya memiliki kekuatan gaib.
Baca juga: Lembah Indah Malang, Destinasi Wisata Penghilang Nuansa Klenik Gunung Kawi
Pada dasarnya dewandaru (eugenia uniflora) atau brazilian cherry, bisa juga disebut suriname cherry, memiliki khasiat yang luar biasa di bidang kesehatan.
Penelitian yang dipublikasikan E Ferro (1988), menyebutkan masyarakat Paraguay mengonsumsi rebusan dewandaru untuk menurunkan kolesterol. Hasil penelitian Bandoni (1972) mengumumkan daun dewandaru bisa meningkatkan kualitas astringent dan mengurangi tekanan darah tinggi.
Sementara buah dewandaru memiliki kandungan air, protein yang tinggi, karbohidrat, dan vitamin C. Adapun kulit kayunya mengandung tanin.
Baca juga: Banjir Lumpur di Blitar, Tiga Jembatan Putus dan 85 KK Terisolir
Deretan manfaat bagi kesehatan ini tak kalah dengan berkah lain untuk mencari pesugihan, keberkahan, dan kekuatan gaib.
Masyarakat Karimunjawa menganggap buah ini warisan dari Sunan Muria. Harapannya agar pulau wisata ini mendapat lindungan dari gangguan-gangguan lain. Itu sebabnya masyarakat setempat melarang dewandaru dibawa keluar pulau Karimunjawa.
Lain halnya dengan manfaat yang ada di Gunung Kawi. Seseorang yang ingin kaya bersemedi di bawah pohon dewandaru di sekitar makam Kiai Imam Sudjono dan Raden Mas Zakaria II di kompleks pemakaman Gunung Kawi.
Baca juga: Kebakaran di Gunung Kawi Malang Meluas hingga Blitar
Apabila kejatuhan daun saat semedi, konon orang tersebut akan mendapat berkah berlimpah. Syaratnya daun harus disimpan di dalam dompet. Pada saat kejatuhan buah, rezeki yang didapat jauh berlimpah.
Itu sebabnya cukup banyak masyarakat yang berdoa di bawah dewandaru sekitar pesarean Gunung Kawi, agar mendapat berkah. Ada pula yang berlomba-lomba memetik daun ataupun buah untuk dijadikan jimat.
Sejauh ini belum ada bukti atau data otentik yang menyebutkan kekayaan seseorang hasil kejatuhan buah maupun daun saat semedi di bawah pohon dewandaru di Gunung Kawi.