jatimnow.com - Pelaksanaan Muspimnas PMII di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung kembali diwarnai kericuhan. Puluhan peserta diamankan polisi.
Informasi yang diperoleh jatimnow.com, kericuhan melibatkan dua kubu pro dan kontra Muspimnas. Akibat kericuhan, sejumlah kaca di Gedung Saifudin Zuhri UIN Sayyid Ali Rahmatullah pecah.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mochamad Anshori menerangkan, kericuhan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (20/11/2022). Massa dari dua kubu terlibat kericuhan setelah proses sidang untuk malam itu selesai.
Baca juga: Keributan di Jalan Raya Kediri-Kertosono, Pesilat Janji Ganti Kerusakan dan Kerugian Warga
Polisi yang melakukan pengamanan segera melakukan tindakan untuk menghindari kericuhan membesar. Mereka mengevakuasi para peserta Muspimnas agar selamat dari kericuhan tersebut.
"Langkah kita semalam murni pengamanan. Kita tidak ada tendensi mencampuri urusan organisasi tersebut," tegas Anshori, Senin (21/11/2022).
Menurut Anshori, 99 orang peserta dan kader PMII dibawa ke mapolres untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan untuk mencegah kericuhan terulang kembali. Kemudian mereka didata.
Baca juga: Kronologi Keributan di Jalan Raya Kediri - Kertosono, Rombongan Pesilat dan Warga Saling Lempar Batu
"Kita juga sedang berkoordinasi dengan panitia Muspimnas terkait peserta dan kader PMII ini. Jika kondisi sudah memungkinkan, akan kita pulangkan," tuturnya.
Sementara Koordinator lokal acara Muspimnas PMII, Muhammad Safii mengatakan, kericuhan yang terjadi dipicu konflik tingkat internal.
Baca juga: Ratusan Massa Aksi Depan Kantor Arema FC Diamankan Polisi
Dia menyebut bahwa tidak semua yang diamankan polisi adalah peserta Muspimnas. Beberapa di antaranya merupakan kader atau penggembira saja. Panitia juga selalu berkoordinasi dengan polisi untuk pengamanan selama Muspimnas berlangsung.
"Mereka memiliki agenda sendiri di Muspimnas ini, jumlahnya tidak banyak juga yang terlibat," beber Safii.
Kericuhan ini merupakan yang kedua selama Muspimnas PMII di Tulungagung. Kericuhan pertama terjadi saat pembukaan, Kamis (17/11/2022) lalu. Kericuhan pertama terjadi saat tamu VIP hadir di sana, yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid Saadi.