jatimnow.com - 55.845 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Ponorogo bakal mendapatkan bantuan Set Top Box (STB) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Bantuan diberikan menyusul regulasi televisi digital.
"Sebenarnya ada 188.000 akan menerima STB dari Kominfo. Tetapi setelah dilakukan verval dengan data yang ada di kecamatan dan desa menjadi 55.845," ujar Kabid Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Ponorogo, Herly Wahyu Margalina, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, mereka yang menerima STB merupakan kelurga yang masuk kategori tidak mampu. Nanti selain dari Kemenkominfo, juga ada dari lembaga penyiaran swasta (LPS).
Baca juga: Toko Cat di Gresik Terbakar, Pemilik dan Balita Luka-luka
"Bantuan tersebut nantinya akan dikirimkan secara door to door melalui PT Pos sesuai dengan alamat yang sudah ada pada data verval," terang Lina-sapaan akrabnya.
Dia memastikan bahwa bantuan STB itu gratis. Sebab pengadaan dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan LPS.
Namun demikian, Lina hingga kini belum mengetahui secara pasti kapan bantuan STB tersebut diberikan. Sebab Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran analog tahap ketiga yang dimulai pada 2 November 2022 masih dilakukan di wilayah Jabodetabek.
Baca juga: Harga STB Mahal, Warga Lamongan Migrasi ke Radio
"Untuk Ponorogo ASO belum dilakukan, karena masih menunggu kesiapan dari lembaga penyiaran, lembaga multiplexer dan proses pendistribusian STB kepada penerima bantuan," ujar dia.
Lina berharap kepada warga Ponorogo tidak tergesa-gesa membeli STB. Sebab belum ada pengumuman khusus migrasi dari analog ke STB.
"Jadi saat ini Ponorogo belum ada, masih menunggu informasi dari pusat," tegasnya.
Baca juga: Reklame Roboh, Puluhan Ribu Warga Dapat STB Gratis, Buat Reog Kardus
Lina menambahkan, di Jawa Timur sudah ada 10 kabupaten dan kota yang menerima penyaluran STB. Di antaranya Bangkalan, Gresik, Jombang, Lamongan, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Surabaya.
"Yang sudah ada penyaluran STB itu karena masuk wilayah Nielsen atau wilayah yang demografi penontonnya banyak dan sudah masuk pemeringkatan internasional," pungkasnya.