jatimnow.com - Lembaga internasional dari Singapura, John Wiley & Sons, menyiapkan langkah untuk membantu pengembangan program desa cerdas atau “Smart Kampung” di Kabupaten Banyuwangi.
Fasilitas pendampingan tersebut dilakukan setelah Banyuwangi ditetapkan pemerintah Indonesia untuk masuk jaringan ASEAN Smart Cities Network yang forumnya digelar di Singapura, Mei 2018 lalu.
“Kami tertarik mendukung Banyuwangi karena kabupaten ini concern untuk meningkatkan kapasitas kawasan pedesaan,” kata Tan Chor Meng, direktur untuk kawasan Asia John Wiley & Sons, saat mengunjungi Banyuwangi.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Awal pekan lalu, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, juga datang ke Banyuwangi, dan menyatakan siap membantu pengembangan “Smart Kampung”.
Chor Meng mengatakan, konsep “smart” di sebuah daerah memiliki aspek luas, dimana digitalisasi dilakukan diberbagai bidang untuk mempercepat layanan pemerintahan, kesehatan, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Konsep “Smart Kampung” Banyuwangi pun mengakomodasi semua aspek tersebut.
“Kami melihat ada kesamaan goals” antara kami dan Banyuwangi, yakni sama-sama punya keinginan untuk membantu masyarakat mencapai kesuksesannya melalui pengembangan skill dan pengetahuannya. Ini yang membuat kami ingin membantu Banyuwangi,” terangnya.
Chor Meng menjelaskan, selama ini pihaknya telah berpengalaman dalam pengembangan pendidikan berbasis digital. Khususnya dalam menjembatani kesenjangan pendidikan di perkotaan dan pedesaan.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik kehadiran lembaga internasional yang akan mendukung program Smart Kampung.
“Kami ingin program Smart Kampung memberikan dampak positif yang semakin besar. Adanya pendampingan dari negara yang telah maju program digitalisasinya, seperti Singapura, pasti memberikan wawasan baru bagi kami,” ujar Anas, Jumat (3/8/2018).
“Smart Kampung” sendiri adalah program pengembangan desa yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa.
Desa didesain memiliki program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi informasi, kegiatan ekonomi produktif, ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
”Bukan sekadar tergantung pada transformasi teknologi, tapi yang lebih penting adalah upaya mendorong pengembangan kampung-kampung menjadi lebih baik,” kata Anas.
Smart Kampung telah membuat desa secara bertahap menjadi sentra pelayanan publik yang bisa diandalkan. Sejak diluncurkan pada Mei 2016 oleh Menkominfo Rudiantara, kini telah ada 167 desa yang teraliri internet berbasis serat optik (fiber optic) dari total 189 desa di Banyuwangi.
Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi
Editor: Erwin Yohanes