jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menjadikan Tari Remo sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah. Proyeksinya, akan diterapkan untuk tingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, hal ini bertujuan untuk mengusung semangat para siswa dalam menjaga kearifan budaya lokal.
"Kita akan berdiskusi lagi, mungkin setiap sekolah akan ada ekstrakurikuler wajib untuk Tari Remo. Filosofinya untuk menjaga kearifan lokal," kata Eri, Sabtu (17/12/22).
Baca juga: Video: Pemecahan Rekor Muri Menari Remo Massal
Menurut Eri, banyak para siswa di Kota Pahlawan ini yang belum mengetahui arti dan makna dari Tari Remo. Maka, melalui ekstrakurikuler wajib tersebut, ia meyakini budaya Arek di Kota Surabaya dapat terus dipertahankan.
"Coba tanya itu anak-anak tahu maknanya Tari Remo? Tidak tahu semua, maka itu ekstrakurikuler wajib, jadi Budaya Arek Surabaya bisa terus dipertahankan," jelasnya.
Baca juga: FOTO: Pergelaran Pemecahan Rekor Muri Seni Tari Remo di Surabaya
Oleh karena itu, Ia menginginkan agar masyarakat di Kota Pahlawan juga turut menjaga budaya lokal, salah satunya Tari Remo.
Apalagi, lanjut Eri, Pemkot Surabaya akan segera memecahkan rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) Tari Remo Massal dengan 65 ribu lebih penari asal Kota Pahlawan.
Baca juga: Keren! Gelaran Tari Remo Massa di Surabaya Resmi Masuk Muri Kategori Superlatif
"Terkait dengan Tari Remo, bukan rekornya. Tapi Surabaya adalah kotanya Remo. Sehingga mereka (penari) bisa tampil menunjukkan budayanya kota Surabaya. Ini jangan sampai diakui orang lain dan Surabaya harus care (peduli) dengan itu," pungkasnya.
Sekadar informasi, Minggu (18/12/2022) pagi ini dilangsungkan pergelaran massal Tari Remo di beberapa titik di Surabaya. Ada di Jembatan Suroboyo dan 10 titik tempat bersejarah lainnya, diantaranya, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Jembatan Sawunggaling, Halaman Balai Kota, Alun-Alun Surabaya, Taman Bungkul, Taman Apsari, Taman 10 Nopember, dan Halaman SD-SMP se-Kota Surabaya.