jatimnow.com - Stasiun BMKG Juanda merilis hasil pengamatan cuaca ekstrem dan prakiraan cuaca yang berpotensi menghantam Jawa Timur hingga pertengahan Januari 2023.
Hasilnya, ada 28 daerah di Jatim berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi yang bisa mengakibatkan beberapa wilayah berpotensi hujan tinggi, genangan, banjir, banjir bandang, longsor, angin puting beliung hingga hujan es.
Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, Jatim masuk pada fase La Nina, Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin.
Baca juga: BPBD Tuban Gelar Pelatihan Jitupasna, Langkah Cepat Pascabencana
"Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan, berpotensi mengakibatkan peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," terang Taufiq, Senin (2/1/2023).
Taufiq menyebut, prakiraan tersebut berdasarkan pantauan BMKG terhadap pola tekanan rendah Ex-TC Ellie di Australia bagian utara yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi/pertemuan angin di wilayah Pulau Jawa.
Baca juga: Bupati Trenggalek Tinjau Pemulihan Cepat Banjir Bandang di Munjungan
"Maka perlu diwaspadai, peningkatan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 20 knot (40km/jam) dari pagi hingga sore hari di seluruh wilayah Jawa Timur," beber Taufiq.
28 kabupaten dan kota di Jatim yang berpotensi dilanda bencana hedrometeorologi, yaitu Kota Batu, Kota/Kabupaten Blitar, Magetan, Pacitan, Tulungagung, Kota/Kabupaten Kediri, Kota/Kabupaten Malang, Ngawi, Bondowoso, Nganjuk, Kota/Kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Bojonegoro.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Selatan Bojonegoro, Jembatan Jebol dan PJU Rusak
Kemudian Jember, Jombang, Lumajang, Ponorogo, Kota/Kabupaten Mojokerto, Trenggalek, Gresik, Lamongan, Kabupaten Madiun, Sidoarjo, Tuban, Pamekasan, Sumenep, serta Kota/Kabupaten Pasuruan.