jatimnow.com - Puluhan warga di dua kecamatan di Tulungagung terserang chikungunya. Sebaran wabah ini terjadi di empat desa di Kecamatan Ngunut dan Kauman.
Dinas Kesehatan Tulungagung telah melakukan pengobatan pasien chikungnya. Selain itu, proses pengasapan atau fogging juga telah dilakukan untuk mencegah penyakit ini meluas.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka mengatakan hingga saat ini terdapat 74 warga yang terserang penyakit ini.
Baca juga: Dinkes Lakukan Fogging Atasi Chikungunya Jangkiti Warga Ponorogo
Rinciannya terdiri atas 35 warga di Desa Gilang, 12 warga Desa Pulosari, 16 warga Desa Ngunut dan 11 warga Desa Jatimulyo.
"Total sudah ada 74 warga yang terserang chikungunya. Adapun sebarannya di empat desa di dua kecamatan," katanya, Minggu (22/01/2023).
Penyakit ini disebabkan virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Akibatnya warga mengalami nyeri di bagian persendian.
Baca juga: Dinkes Ponorogo Klaim Hanya 13 Warga Trenceng Terjangkit Chikungunya
Beberapa kasus bahkan menyebabkan kelumpuhan sementara. Sebelum merasakan nyeri, biasanya pasien merasakan demam tinggi serta muncul ruam di bagian kulit.
"Begitu ada laporan kasus, kami langsung melakukan tracing. Kami (dinas kesehatan) mengirim petugas guna melakukan pemeriksaan dan pemberian obat," tuturnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mengintensifkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca juga: Ratusan Warga Dusun Trenceng Ponorogo Lumpuh Terjangkit Chikungunya
Petugas juga membagikan bubuk abate yang efektif membunuh nyamuk yang bersarang di sumur maupun bak mandi. Pengasapan atau fogging juga dilakukan untuk membasmi nyamuk dewasa.
"Kita imbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk," pungkasnya.