jatimnow.com - Mahasiswa Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Naufal Ilham Saputra dinyatakan lolos Program Jenesys 2022.
Program Jenesys (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths) atau Jaringan Pertukaran Pelajar dan Pemuda Jepang-Asia Timur merupakan kegiatan internasional dari Pemerintah Jepang yang melibatkan mahasiswa dan pemuda dalam pertukaran di kawasan Asia Pasifik.
Naufal mengungkapkan rasa syukur setelah lolos Program Jenesys 2022 yang akan berlangsung 24 sampai 31 Januari 2023 secara offline di Tokyo, Jepang.
Baca juga: BSI Siapkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Jatim
"Selain mempererat hubungan persahabatan antar negara, program pertukaran ini juga bertujuan untuk menambah wawasan teman-teman mengenai Jepang di berbagai bidang, seperti ekonomi, masyarakat, sejarah, budaya, politik, dan hubungan diplomasi," ungkap Naufal saat meminta izin berangkat ke Jepang kepada Rektor Unusa, Senin (23/1/2023).
Mahasiswa yang pernah memperoleh juara 3 dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2022 ini juga mengaku sangat beruntung dapat lolos dalam program pertukaran mahasiswa internasional ini.
Baca juga: Mahasiswa KKN UINSA Meninggal Terseret Ombak Saat Berwisata di Pantai Jember
"Yang paling utama adalah jangan takut untuk memulai dan jangan lupa untuk selalu percaya dengan kemampuan diri sendiri," ujar Naufal.
Pemuda kelahiran Surabaya, 25 Maret 2002 ini mengajak mahasiswa Unusa untuk selalu update tentang info student exchange dari berbagai sumber. Tidak lupa persiapkan diri dan selalu melatih kemampuan dalam Bahasa Inggris, seperti speaking dan writing.
"Terus belajar, berlatih dan temukan cara belajar yang nyaman, jangan lupa untuk terus berdoa agar diberi kemudahan," urainya.
Baca juga: 1 Pria Dikeroyok 7 Orang saat Pelatihan Kader Dasar di Pamekasan
Diakuinya, kegiatan ini juga sangat bermanfaat untuk membuka relasi dan jaringan dengan pemuda dan pelajar di Jepang.
"Program pertukaran ini merupakan salah satu strategi negara Jepang untuk memperkenalkan negaranya baik dari segi pendidikan, teknologi, maupun kebudayaan," pungkasnya.