jatimnow.com - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memberikan pesan khusus kepada Nahdalatul Ulama (NU) saat membuka Muktamar Internasional Fikih Peradaban satu abad NU yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya.
Dengan perkembangan dunia yang semakin masif dan progresif, ia mengajak para ulama untuk menjawab pandangan pada dinamika peradaban dunia modern.
Menurut Kiai Ma'ruf, ada empat karakter berpikir NU yang bisa menjadi sumbangsih peradaban manusia. Diantaranya, Fikrah Tawassutiyah, Fikrah Islahiyah, Fikrah Tathawwuriyaj dan Fikrah Manhajiyah.
Baca juga: Ooo....Ini Alasan PAN Ikut Peringatan 1 Abad NU
Untuk merespons seluruh hal-hal baru dalam peradaban ini, para ulama pun sudah merumuskan metodologi ijtihad untuk memahami teks-teks Alquran dan hadits. Termasuk ketika muncul permasalahan baru dan terbarukan yang sebelumnya belum ada teksnya pada Alquran.
"NU juga harus mengambil peran dalam penguatan toleransi dan persatuan umat bangsa yang dirumuskan dalam 3 pilar. Ukhuwwah Islamiyyah, Wathaniyah, dan Insaniyah. Kedepan, ulama, tokoh Islam, dan negara muslim dunia harus menjadi bagian dalam perumusan tatanan global dengan terwujudnya dunia yang adil dan damai sekaligus menyelesaikan masalah global,” ucap Wapres, Senin (6/2/2023).
Lebih lanjut, dalam membangun peradaban, penting kiranya untuk menyadari bahwa kehadiran manusia di bumi adalah wakil Allah yang bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi.
"Karena bisa jadi fikih yang sudah ada di peradaban sebelumnya sudah tidak cocok dengan peradaban saat ini. Sehingga diperlukan konstruksi fikih baru yang lebih sesuai,” katanya.
Baca juga: Ketum PBNU: Dulu PAN Dianggap Muhammadiyah, Sekarang Lebih Terbuka
Ia juga menambahkan, sejak awal, Islam telah memberikan pedoman tentang hubungan antar-kelompok dan bangsa yang penuh perdamaian. Hal tersebut dibentuk secara nyata dengan perjanjian-perjanjian di bawah koordinasi PBB.
Hanya saja, perjanjian perdamaian internasional tersebut tidak sedikit yang dilanggar, seperti perang Rusia Ukraina yang terjadi baru baru ini.
"Oleh karenanya penting PBB untuk memperkuat diri dengan memberikan kesetaraan hak antar-anggota. Perlu pula diperbanyak forum-forum internasional yang memberikan pengaruh kuat terhadap PBB,” tandasnya.
Baca juga: Trending Pekan Ini: Nomor 1 Nggak Main-main
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya merasa bangga wilayahnya telah diberi kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan resepsi puncak satu abad NU dan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Muktamar Internasional Fikih Peradaban pertama.
"Kami mewakili seluruh masyarakat Jawa Timur mengucapkan terima kasih atas keputusan luar biasa PBNU untuk melangsungkan Muktamar Internasional Fikih Peradaban dan Resepsi Puncak 1 Abad NU di Jawa Timur,” ucap Khofifah.
"Mudah-mudahan kami menjadi bagian yang meneruskan perjuangan ulama NU dan ikut menyebarluaskan perjuangan NU membangun perdamaian dan harmoni di seluruh dunia,” sambung dia.