jatimnow.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani turut memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian Agama karena telah menetapkan ongkos naik haji (ONH) diturunkan menjadi Rp49 juta dari sebelumnya Rp69 juta.
"Ibu bapak yang terdaftar sebagai calon jemaah haji tahun 2020 bisa berangkat tanpa penambahan biaya. Sementara untuk jemaah haji tahun 2021-2022 untuk bisa berangkat hanya menamhah Rp9 juta. Sementara untuk jemaah haji 2023 sudah mulai diberlakukan ONH sebesar Rp49 juta," kata Muzani saat moment tasyakuran 15 tahun Partai Gerindra di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, dalam keterangan resminya, Sabtu (18/2/2023).
"Meskipun angka itu belum ideal, tapi ini sudah menjadi kesepakatan antara pemerintah dan DPR. Mudah-mudahan ini bisa menjadi manfaat untuk calon jemaah haji kita. Kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah, kepada Kementerian Agama, dan tentu saja kepada Presiden Jokowi," tambahnya.
Baca juga: Anugerah Jurnalistik BPKH 2024 Berhadiah Rp180 juta, Simak Cara Daftarnya
Muzani menjelaskan, turunnya biaya haji dari Rp69 juta menjadi Rp49 juta karena keputusan politik.
Menurut dia, Partai Gerindra melalui Komisi VIII DPR RI telah melakukan perundingan kembali dengan Kementerian Agama, sehingga angka kenaikan biaya haji itu bisa ditekan.
"Jadi bapak ibu, politik itu adalah pangkal dari semua keputusan. Politik adalah ujung dari semua urusan rakyat. Partai politik adalah sebuah intitusi penting dalam pemgambilan keputusan. Partai adalah institusi yang menentukan dalam keputusan-keputusan bernegara. Partai politik tugasnya adalah penyambung lidah rakyat," jelas Wakil Ketua MPR itu.
"Maka ketika pemerintah mengumumkan kenaikan biaya haji yang membuat banyak orang terkaget-kaget ketika diumumkan Kementerian Agama biaya haji reguler menjadi Rp69 juta. Padahal (biaya haji) yang lalu di bawah Rp40 juta. Atas dasar itu, Partai Gerindra di Komisi VIII DPR oleh Pak Prabowo memerintahkan agar kita berunding lagi, berhitung lagi supaya ONH reguler naik tidak terlalu tinggi. Dan akhirnya diputuskanlah ONH reguler menjadiRp 49 juta dari yang sebelumnya Rp69 juta," lanjut Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.
Baca juga: UUS Bank Jatim Dorong Gerakan Haji Muda
Menurut Muzani, banyak rakyat Indonesia yang sudah mengantre puluhan tahun untuk naik haji adalah orang-orang kecil. Mayoritas dari mereka adalah pensiunan, guru honorer, petani, nelayan, buruh, para pedagang, dan orang-orang kecil lainnya yang sedikit demi sedikit menabung untuk berhaji di usia tuanya.
"Itu sebabnya Partai Gerindra akan terus berjuang untuk rakyat. Kita ingin Indonesia yang sejahtera, kemiskinan terhapuskan, masalah stunting bisa diatasi. Karena itu Gerindra ingin agar pucuk pimpinan eksekutif dipegang kader terbaik Gerindra. Itu sebabnya kami ingin Ketua Umum kami, Pak Prabowo bisa diberi amanat dan mandat oleh rakyat untuk menjadi Presiden RI. Tiada lain tiada bukan presiden kita 2024 adalah Prabowo Subianto apakah Bapak Ibu semua setuju?," tanya Muzani ke ribuan orang yang hadir di lokasi acara.
"Setuju," sahut ribuan hadirin.
Baca juga: Manfaat Vaksinasi sebelum Ibadah Haji dan Umrah
Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta pemerintah untuk menurunkan ONH yang dinilai terlalu tinggi. Hal itu disampaikan Muzani saat berpidato di Rakerda dan rangkaian acara HUT Partai Gerindra di Provinsi Lampung.
"Sebagai bentuk kesungguhan dari Partai Gerindra ingin terus bersama rakyat dalam usia 15 tahun kami ingin memperjuangkan apa yang menjadi harapan rakyat. Baru-baru ini misalnya Kementerian Agama menyampaikan kenaikan biaya ongkos naik haji (ONH) menjadi Rp 69 juta untuk calon jemaah haji reguler. Menurut kami jumlah kenaikan ONH ini, kenaikan biaya haji ini terlalu berat. Terlalu berat untuk rakyat," ujar Muzani.
Dalam kegiatan tersebut, Muzani didampingi oleh Bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra Endipat Wijaya dapil Kepri yang juga Ketua DPP Partai Gerindra. Kemudian Ketua DPD Gerindra Kepri Iman Sutiawan, Ketua DPP Prasetyo Hadi dan Martina. Serta jajaran pengurus DPP, DPD, DPC, serta organisasi sayap partai dan relawan.