jatimnow.com - Pakar Investasi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr Putu Anom Mahadwartha menyebut robot trading merupakan sesuatu hal yang baik. Sebab, para investor yang tidak memiliki banyak waktu bisa secara otomatis melakukan transaksi.
Namun, tak sedikit oknum-oknum yang justru memanfaatkan kondisi tersebut untuk kepentingan pribadi. Di mana pemilik robot trading bisa mengelabuhi para investor dengan iming-iming bisa kaya secara instan.
Sehingga, investor terbuai untuk menanamkan investasinya, termasuk dalam kasus robot trading yang menjerat Wahyu Kenzo.
Baca juga: Minimalisir Kecurangan Kompetisi Bridge, Alumnus Ubaya Ciptakan Alat Monitoring Otomatis
"Robot trading itu sebenarnya mekanisme auto order. Di situ seharusnya investor bisa menetapkan berapa harga beli dan kapan membeli. Ada semacam sistem yang bisa dipakai. Itu sebenarnya hal yang bagus," ujar Putu, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Lulusan Angkatan Pertama, Dokter FK Ubaya Siap Ikuti Program Internship
"Nah, untuk robot trading yang berkaitan dengan kasus ini, memang lebih banyak karena investor terbuai melepaskan hak untuk melakukan transaksi secara langsung menggunakan robot," imbuhnya.
Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya ini menambahkan, sebenarnya robot trading itu digerakkan oleh oknum-oknum yang berada di perusahaan. Sehingga, mereka bisa bebas menentukan siapa saja yang menang hari ini, besok dan seterusnya.
Baca juga: Tips Aman Berpuasa Bagi Penderita Jantung dan Diabetes Melitus
"Seolah-olah mereka bisa menciptakan market sendiri, karena sanggup membuai investor. Seolah-olah investor itu dengan tiduran atau rebahan saja, sudah bisa dapat duit," bebernya.