jatimnow.com - Ibu dan anak yang terpisah 37 tahun akhirnya bertemu di Mapolresta Malang Kota, Rabu (15/3/2023).
Pertemuan ibu Suminah (81) dengan sang anak Hernik Martika S (65), warga Jalan Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang tersebut berlangsung dalam suasana haru. Sang ibu bahkan sempat pingsan.
Cerita itu berawal pada 37 tahun silam saat Hernik keluar dari rumah tanpa pamit pada usia 17 tahun untuk bekerja ke luar negeri.
Baca juga: Kampung Edukasi Antar Pemuda Lamongan Juarai Wirausaha Berprestasi Kemenpora
Namun ia tak kembali ke rumahnya dan menuju ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena waktu cukup lama dan tanpa kabar, sang ibu dan adik-adiknya mengira bahwa Hernik sudah meninggal dunia.
Hernik lalu ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT sekitar dua pekan lalu dengan kondisi memprihatinkan. Di NTT, Hernik dikenal dengan nama Sudarmi.
Selama 22 tahun, Hernik mengadu nasib di Negeri Jiran sebagai tenaga kerja wanita. Kemudian di Malaysia, dia berkeluarga dengan seorang laki-laki dan dibawa ke NTT untuk menemui keluarga suaminya.
Namun takdir berkata lain, Hernik dan suaminya berpisah. Dia mencari penghasilan sendiri menjadi buruh cuci baju hingga pembantu rumah tangga. Belum lagi akhirnya ekonomi jatuh, terus tidur di pinggir jalan setiap hari karena tidak memiliki tempat tinggal.
Lalu, Bhabinkamtibmas Polres Timur Tengah Selatan Polda NTT, Aipda Catur Indra Irawan mengatakan, setelah adanya aduan masuk jika ada orang asal Jawa hidup di pinggir jalan dengan keadaan kurang baik, dirinya mencoba membantu.
Baca juga: Berjualan Bakso Tak Halangi Hesti Raih Gelar Sarjana dengan Beasiswa Penuh Untag Surabaya
"Waktu itu Bu Hernik berada di Taman Kota Soe dengan membawa hanya satu pakaian. Kemudian kita bawa ke tempat penampungan etnis Jawa sembari memulihkan keadaanya," ujar Catur saat berada di Mapolresta Malang Kota.
Setelah itu, dirinya menghubungi kepolisian di Kota Malang bekerjasama dengan Komunitas Anak Bangsa untuk menemukan keluarga Hernik.
"Kemudian menemukan keluarganya yang sudah 37 tahun ditinggalkan," katanya.
Sementara Ketua Komunitas Anak Bangsa, Yuyun Kartikasari mengatakan bahwa awalnya keluarga sempat ada rasa tidak percaya.
"Jadi sangking lamanya tidak ada kabar, keluarga tidak percaya jika Bu Hernik masih hidup. Ibunya sampai haru sedih," ungkap Yuyun.
Baca juga: Kisah Kesetiaan Sarang Semut dan Pohon Dewandaru yang Nyata di Banyuwangi
Lalu, keluarga mempercayai Hernik karena sesuai dengan tanda lahir yang ada di matanya.
"Identitas diketahui karena keluarga yang mencari mengatakan ada ciri-ciri di mata sebelah kiri ada titik putih, akhirnya keluarga percaya," tambah dia.
Di tempat yang sama, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengaku turut merasakan kebahagiaan, setelah ibu dan anak itu akhirnya bertemu.
"Upaya mempertemukan keduanya juga sebagai bentuk sinergitas antara masyarakat, komunitas, kepolisian, dan lainnya. Dan ini merupakan tugas kemanusiaan yang memang harus kita lakukan bersama," ujar Buher-sapaanya.