UK Petra Kukuhkan 516 Wisudawan Jenjang S1, S2 dan Program Profesi

Sabtu, 18 Mar 2023 18:14 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Prosesi wisuda ke-83 UK Petra Surabaya (Foto: Humas PCU for jatimnow.com)

jatimnow.com - Rektor Universitas Kristen (UK) Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito mengukuhkan 516 wisudawan, terdiri dari Program Sarjana (S1) 454 orang, Program Magister (S2) 45 orang dan Program Profesi 17 orang.

Prosesi wisuda ke-83 itu berlangsung di auditorium kampus Timur gedung Q, kampus setempat dengan dua shift, pada Sabtu (18/3/2023).

Dalam sambutannya, Rektor UK Petra Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito mengucapkan selamat kepada para wisudawan untuk mengarungi 'lautan luas' kehidupan di dunia kerja, maupun untuk melanjutkan studi, sesuai dengan kehendak Tuhan.

Baca juga: Keseruan Nobar Wisuda di Taman Unisda Lamongan

"Teruslah bertumbuh dalam kasih, integritas, kerendahan hati dan kebenaran, sesuai dengan core values UK Petra, LIGHT (Love, Integrity, Growth, Humility dan Truth), agar dapat mentransformasi masyarakat, untuk kemuliaan bagi nama Tuhan," ungkap Prof Djwantoro.

Di antara lulusan itu, terdapat 165 lulusan yang berhasil memperoleh predikat cumlaude. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan diberikan pada mahasiswa yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu (7-9 semester) dan memiliki IPK 3,50.

"Hingga saat ini PCU telah meluluskan 47.675 orang lulusan, yang berkarya di enam benua. Para lulusan juga dibekali ilmu akademik, kepemimpinan, soft skills, kecerdasan emosial dan spiritual. Agar mereka bisa pemimpin sekaligus menjadi berkat di tengah masyarakat baik ranah nasional maupun global," urainya.

Salah satu yang sukses dengan predikat cumlaude adalah Nadya Natasha, strata satu Program Studi English for Creative Industry Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK).

Tidak hanya cumlaude, Nadya juga menjadi mahasiswa dengan IPK terbaik di Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif, dengan nilai 3,95. Dalam skripsi Nadya mengangkat judul bertajuk "Selena: A Screenplay Exploring Adult Women's Body Image Issue".

Dia juga pernah mengikuti program double degree selama satu tahun di Korea Selatan, Kota Busan. Bahkan dia juga pernah mencicipi jurusan Film di Dongseo University.

"Bersyukur waktu itu dapat berangkat saat COVID. Merantau menjadi sebuah pengalaman tak terlupakan. Saya berkesempatan membuat film untuk pertama kalinya," ujarnya.

Sementara wisudawan strata satu dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Vito Nathaniel Lukito, dengan predikat cumlaude dan menjadi peraih IPK tertinggi 3.98 di prodinya, Civil Engineering.

Vito yang juga aktif berorganisasi di kampus itu mengangkat skripsi berjudul "Kinerja Seismik Rangka Beton Pracetak Khusus pada Bangunan 5 Lantai dan 10 Lantai Menggunakan Sistem Sambungan Hybrid dengan Konsep Damage Avoidance Design".

Baca juga: Poltekbang Surabaya Gelar Wisuda Airman XXI Tahun 2024

Saat ditanya tentang kiat, Vito mengungkapkan bahwa ia hanya butuh motivasi belajar untuk mendapatkan nilai yang baik.

\

Sedangkan Predikat IPK tertinggi dari School of Business and Management (SBM) diraih Michelle Chandra dari Program Bussiness Acounting yakni 3,92 dengan menyelesaikan skripsi yang berjudul "Adjusted-Value Added Intellectual Coefficient Sebagai Pendorong Nilai Perusahaan di Indonesia".

Rasa keingintahuannya terhadap seberapa besar pengaruh aset tak berwujud dalam mendorong nilai perusahaan merupakan alasan ia memilih topik tersebut. Pada akhirnya, penelitian tersebut membuahkan nilai A.

Tak hanya prestasi akademik, rasa keingintahuan Michelle terhadap banyak hal baru juga membawanya menemukan pengalaman bermakna.

"Saya adalah seorang yang selalu curious dan tidak mudah menyerah, suka belajar hal baru dan cepat menyerap informasi baru," ujar alumni yang aktif pada organisasi HIMATANTRA itu.

Sedangkan Cliffton Sebastian Munantha wisudawan dengan IPK 3,81 Fakultas Teknologi Industri (FTI) prodi Informatics.

Baca juga: Kisah Nenek Tri Prasetyowati Wisudawan Unipa Surabaya di Usia Senja

Penelitiannya berjudul "Transkripsi Musik Otomatis pada Musik Polyphonic menggunakan metode Residual Shuffle Exchange Network dengan Fitur Short Time Fourier Transform dan Constant Q Transform".

"Penelitian yang saya garap itu karena proses transkripsi musik secara manual masih membutuhkan banyak waktu dan keahlian. Dengan harapan model AI yang saya kembangkan itu dapat mempermudah proses transkripsi musik secara otomatis pada musik polyphonic," bebernya.

Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), wisudawan bernama Risma Rombe Pabesak berhasil memperoleh predikat Cumlaude dengan IPK 3.82.

Mahasiswa angkatan 2018 ini membuat skripsi berjudul "Penerapan Metode Ceramah dan Tanya Jawab dalam Proses Pembelajaran Daring di SD Kristen X Medan".

Sebab ada pandangan yang melihat bahwa ceramah dan tanya jawab adalah metode yang kuno dan membosankan. Padahal, banyak guru menggunakan cara ini selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

"Berangkat dari permasalahan itu saya ingin meneliti apakah kedua metode ini masih bisa digunakan secara efektif. Hasil penelitian membuktikan bahwa kedua metode masih efektif digunakan karena cara tersebut menolong guru yang memiliki keterbatasan waktu atau alat dalam proses pembelajaran daring," ungkap Risma.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler