jatimnow.com - Fenomena perang sarung mulai mewabah di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Mirisnya, perang sarung ini melibatkan anak usia remaja atau masih di bawah umur.
Lokasi perang sarung berlangsung di Jalur Letter S Wiroguno di Dusun Balokan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Polisi mengendus adanya perang sarung berdasarkan informasi dari masyarakat.
"Pada saat kita lakukan patroli sahur petugas mendapati sejumlah kelompok pemuda terlibat perang sarung pada Selasa dini hari. Kebetulan lokasinya tak jauh dari Koramil Tegalsari, dan dibantu anggota yang tengah berjaga," kata Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudy kepada jatimnow.com.
Baca juga: 352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Rudy mengatakan, sebelum terlibat perang sarung, sejumlah kelompok remaja yang masih di bawah umur saling melontarkan tantangan. Tantangan itu kemudian jadi pemicu perang sarung antar-kelompok remaja.
"Ini merupakan kelompok dari anak-anak di bawah umur yang secara tidak sengaja kumpul-kumpul. Kemudian saling menantang, dan akhirnya terjadi perang sarung," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut
Tak jauh beda, saat melakoni perang sarung, ujung sarung dililit. Kuat dugaan ujung sarung yang dililit didalamnya dimasuki sejumlah benda yang berpotensi menimbulkan luka.
Namun saat mengamankan remaja yang terlibat, Rudy mengaku tak menemukan sarung yang terisi benda berbahaya.
"Dikhawatirkan ujung sarung diisi besi atau batu, bisa juga benda lainnya. Sementara ini yang kita amankan tidak berisi benda yang bisa membahayakan" lanjutnya.
Baca juga: KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi
Rudy menyatakan, pihaknya tak melakukan penahanan kepada para pelaku yang notabene masih di bawah umur. Remaja yang terjaring perang sarung ini diberi pembinaan kepada pelaku yang terlibat.
Adapun sejumlah barang barang bukti telah diamankan, seperti sepeda motor dan sarung.