jatimnow.com - Jumlah kecelakaan fatal di Jawa Timur berhasil ditekan 30 persen selama Operasi Ketupat Semeru 2023, meski jumlah kecelakaan saat arus mudik lebaran 2023 meningkat 10,5 persen.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Taslim Chaeruddin mengatakan, kecelakaan lalu lintas selama H plus 5 lebaran atau hari ke-8 digelarnya Operasi Ketupat Semeru 2023 meningkat 10,5 persen.
"Pada Tahun 2022 terdapat 560 kejadian laka. Sementara di Tahun 2023 ini ada 626 kejadian laka, atau selisih 66 kejadian," terang Taslim, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Jalur Mudik Lamongan Minim Kecelakaan, Turun 65 Persen
Menurut Taslim, meskipun kecelakaan di tahun ini meningkat, akan tetapi jumlah kecelakaan fatal hingga menyebabkan korban meninggal dunia dapat ditekan 30 persen.
"Jika Tahun 2022 lalu ada 43 korban meninggal dunia selama 8 hari operasi, tahun ini hanya 30 korban jiwa," jelas dia.
Sementara angka kecelakaan paling tinggi terjadi pada 21 April 2023, dengan 102 kejadian.
Baca juga: Polres Probolinggo Siapkan 5 Pos Pengamanan Mudik Lebaran, Cek Lokasinya!
Adapun penyumbang angka kecelakaan paling tinggi di wilayah hukum Polresta Sidoarjo, dengan 41 kejadian.
Namun, lanjut Taslim, meskipun angka kecelakaan di wilayah hukum Polresta Sidoarjo meningkat, tapi korban jiwa tercatat nol.
"Di wilayah hukum Polresta Sidoarjo korbannya banyak, akan tetapi tidak ada korban meninggal. Dan hanya terdapat korban dengan luka berat berjumlah satu," papar Alumni Akpol 1994 tersebut.
Baca juga: 500 Personel Gabungan Dikerahkan dalam Operasi Ketupat Semeru di Kota Malang
Taslim menilai, dari turunnya jumlah korban jiwa yang meninggal pada Tahun 2023, menandakan bahwa Operasi Ketupat Semeru 2023 berjalan efektif.
"Dibandingkan dengan 8 hari sebelum operasi, angka kecelakaan justru lebih tinggi ada sebanyak 751 kejadian. Setelah dilakukannya 8 hari Operasi Ketupat Semeru ini, kecelakaan terjadi hanya ada 626 kejadian," pungkasnya.