jatimnow.com - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian khusus Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) tahun ini.
Mas Dhito berencana mengoptimalkan wisata di Bumi Panjalu, khususnya di bagian timur. Optimalisasi sektor pariwisata tersebut tak lepas dari Bandara Kediri yang akan beroperasi akhir Tahun 2023 ini.
Menurutnya, adanya bandara akan membuat banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.
Baca juga: Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri
Mas Dhito pun menggagas optimalisasi sektor pariwisata yang ada di wilayah Kediri bagian timur. Hal itu karena lokasi bandara dan pembangunan stadion sama-sama berada di Kabupaten Kediri bagian barat dari Sungai Brantas.
"Kita punya niat membangun suatu tempat karena bulan Oktober 2023 bandara sudah beroperasi, sedangkan kita belum punya magnet baru Kediri di bagian timur," jelas Nas Dhito melansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Minggu (30/4/2023).
Diakui, saat ini baru ada Kampung Inggris yang sudah dikenal luas masyarakat. Sementara untuk objek wisata alam di Kabupaten Kediri yang saat ini masih menjadi daya tarik pengunjung di wilayah timur adalah Gunung Kelud.
"Hanya saja karena Gunung Kelud ini masih aktif. Kami juga harus menjaga ekosistem dan lingkungannya," jelasnya.
Dengan kondisi gunung yang masih aktif itu, Mas Dhito mencoba mengembangkan destinasi wisata lain yang dapat menjadi alternatif sebelum orang menuju Gunung Kelud.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
"Kami berharap sekali Ubalan dan Corah menjadi destinasi wisata di bagian timur Kabupaten Kediri," tuturnya.
Wisata Air Ubalan yang dimaksud Mas Dhito ini berada di Kecamatan Plosoklaten, berbatasan dengan Kecamatan Wates. Sedangkan Pemandian Sumber Corah berada di Kecamatan Pare.
Dua destinasi wisata milik Pemkab Kediri tersebut pernah menjadi ikon pariwisata di Bumi Panjalu. Namun dalam perkembangannya kondisinya belum mampu optimal dalam menyedot pengunjung.
Untuk mengoptimalkan dua objek wisata itu, rencananya Pemkab Kediri akan menggandeng pihak swasta dengan skema Bangun Guna Serah (BGS) atau kerjasama pemanfaatan.
Baca juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Mas Dhito - Mbak Dewi
"Pada prinsipnya apa yang akan dilakukan sesuai dengan pedoman Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah," tambah Mas Dhito.
Selain menjadikan magnet baru Kabupaten Kediri bagian timur, gagasan pengoptimalan destinasi wisata ini diharapkan dapat menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD).
(ADV)