jatimnow.com - Sebanyak 80 siswa SMA/SMK, Madrasah Aliyah dan masyarakat umum se-Gerbangkertosusila ikuti pelatihan pembuatan sushi dan onigiri yang digelar Program Studi (Prodi) Sastra Jepang Universitas Dr Soetomo (Unitomo).
Terlihat sangat meriah dalam kegiatan yang dibimbing langsung oleh pakar sushi dan onigiri yaitu Sensei Michiko Oeripan dan Sensei Listyaningsih di RM Soemantri, kampus setempat Sabtu (6/5/2023) itu.
Dekan fakultas Sastra Unitomo, Cicilia Tanri Suryawati menjelaskan, latar belakang diadakankannya pelatihan ini karena banyak permintaan dari beberapa sekolah binaan yang tertarik dilatih membuat jajanan khas Jepang ini.
Baca juga: FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim
"Kami akui animo peserta yang mendaftar pelatihan ini sangatlah banyak, hingga terpaksa kami batasi karena keterbatasan tempat dan bahan. Kedepan akan kami gelar pelatihan sesi 2,” ujar Tantri.
Tantri melanjutkan dalam pelatihan ini, para peserta tidak hanya diajarkan untuk membuat jajanan populer khas Negeri Matahari Terbit saja, tetapi juga dikenalkan budaya Jepang yang ada di sana.
“Workshop ini juga merupakan kegiatan Cross Cultural Understanding antara budaya Jepang dan Indonesia karena jajanan shusi dari Jepang kan mirip juga dengan jajan lemper dari Jawa hanya tinggal isinya saja yang sesuai selera," imbuh Tantri.
Baca juga: Pakai Pakaian Adat, Unitomo Surabaya Rayakan Hari Ibu
Pada sesi pelatihan, Sensei Michiko Oeripan dengan dipandu Sensei Desy Irmayanti sebagai penterjemah memaparkan karakteristik Sushi dan Onigiri serta teknik pembuatanya yang benar.
Menurutnya, Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak dan mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
Sedangkan onigiri adalah makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segitiga, bulat, atau seperti karung beras dan dimakan tidak memakai sumpit melainkan tangan.
Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Perlunya Negara Soal Konsep Sejatinya Demokrasi
"Membuat shusi dan onigiri itu mudah hanya butuh ketelatenan dan kesabaran. Disamping itu, bahan dasar dan isisnya pun disesuaikan dengan selera. Misalnya nasi atau ketan, sedangkan isiannya dapat menggunakan bahan mentah atau matang," kata Michiko yang juga dosen di prodi sastra Jepang Unitomo itu.
Sementara itu salah satu peserta yang merupakan siswa kelas XI asal MA Darul Ulum Waru Sidoarjo, Rahma Aulia Azzahra mengaku puas dengan adanya pelatihan ini. Terlebih dirinya adalah penyuka makanan tersebut.
“Saya penyuka Shusi biasanya saya beli. Tapi setelah pelatihan disini saya janji akan buat sendiri di rumah karena ternyata mudah hanya butuh kesabaran. Lagi pula bisa buat bisnis kecil-kecilan," ujar Rahma.