jatimnow.com - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia bekerjasama dengan Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS), dalam menciptakan inovasi sebagai pemecah masalah transportasi dan pengiriman barang di daerah terpencil.
Dalam kerjasama tersebut Mensos Tri Rismaharini mengatakan, telah memesan motor dan kompor listrik tenaga surya untuk dikirim ke Papua dan juga daerah perbatasan di Indonesia yang masih tergolong sulit akses.
Menurutnya, inovasi motor listrik tersebut dipilihnya karena diyakini dapat memangkas pengeluaran pembelian BBM dan dapat membawa barang untuk mengakses medan terjal di beberapa provinsi di Papua pegunungan.
Baca juga: Mensos Risma Beri Beasiswa Gadis di Malang yang Ditinggal Keluarganya Bunuh Diri
Daerah tersebut meliputi Kabupaten Yahukimo, Puncak Jaya, dan Tolikara, Papua. Sedangkan untuk di daerah perbatasan itu di daerah Krayan, Kalimantan Utara.
"Karena ongkos untuk angkutan barang di pegunungan sana mahal sekali. Makannya desan motor listrik tadi ada untuk tempat barangnya sehingga bisa digunakan untuk mengangkut barang," ujar Mensos Tri Rismaharini di ITTS Surabaya, Senin (22/5/2023).
Sedangkan untuk memilih teknologi Listrik, Dijelaskan bahwa harga BBM di lokasi tersebut juga sulit dan mahal.
"Kenapa kami minta motor listrik yang bisa digunakan untuk medan naik turun gunung di Papua sana, dan di sana BBM sulit karena itu kita menggunakan listrik tenaga surya saja," imbuhnya.
Selain itu, Mantan Wali Kota Surabaya ini juga mengaku akan membikin inovasi stasiun pengisian listrik untuk mengatasi kekhawatiran baterai habis dengan adanya jarak yang jauh.
"Kita akan pasang di beberapa titik, di beberapa kabupaten, pertama di pegunungan untuk motor listrik," ungkapnya.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Tinjau Bakti Sosial Operasi Katarak di RSUD dr Iskak Tulungagung
Sedangkan inovasi kompor listrik, itu juga akan digunakan untuk mengatasi masalah kesulitan mendapatkan gas di daerah perbatasan.
"Berikutnya kami ke Krayan, Kalimantan Utara, yang berbatasan dengan Malaysia itu, disana masih kesulitan untuk gas, masyarakat disana jika akan masak itu kesulitan, sedangkan jika kita mau ke sana harus pakai pesawat kecil, tidak bisa pakai jalan darat. Jadi, gas kan butuh transportasi yang besar, sehingga menjadi mahal dan itu sering kali menjadikan mereka tidak bisa ketemukan," jelasnya.
Dalam menyelesaikan masalah kompleks yang ada di sana, Perempuan yang akrab disapa Risma itu Ke depannya akan melakukan diskusi dan pemetaan menggandeng rektor ITTS dan juga masyarakat setempat.
Sementara itu, Rektor ITTS Tri Arief Sardjono menjelaskan inovasi motor listrik tersebut, memiliki spesifikasi dan kemampuan mengangkut beban 200 kg dan mampu menempuh jarak hingga 70 kilo meter.
"Desain motor listrik ini pada bagian belakang ada boks itu bisa muat untuk 200kg serta dapat menempuh jarak 60 hingga 70 km dengan fast charging dua hingga tiga jam," urainya.
Baca juga: 5 Berita Trending Pekan Ini: Kriminalitas Mendominasi saat Cuaca Panas
Dia menambahkan perbedaan dengan motor listrik lainnya yaitu menggunakan pakai buil up dan tanpa rantai.
"Jadi sudah tidak pakai rantai lagi, sudah langsung di peleknya. Sekarang ini satu unit, tapi next kita akan ada yang versi kedua," ujarnya.
Sedangkan kompor listrik buatannya, juga memiliki perbedaan dengan yang ada di pasaran, yakni memiliki cara kerja dari solar panel.
"Adanya kompor listrik dengan dipasang solar panel ini juga semoga bermanfaat," pungkasnya.