jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Sumatera Barat yang digelar di Hotel ZHM Premier Padang. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Selama beberapa jam pertemuan antara pelaku usaha dan buyer Jawa Timur dan Sumbar tersebut berhasil mencatatkan total transaksi mencapai Rp 231,7 miliar.
Adapun komoditi tertinggi dalam transaksi tersebut antara lain, pakan Ikan dan udang, komoditas cengkeh dan tangkai cengkeh, kerja sama peternakan sapi, kerja sama pembangunan perumahan, kerja sama pengembangan porang, benih pertanian, bahan bangunan, makanan ringan, pupuk, jagung, kentang, jahe gajah, sarang walet, ayam potong, dan tulang ikan.
Baca juga: Misi Dagang Jatim di Bali Catatkan Rekor Transaksi Tertinggi, Capai Rp425 miliar
Gubernur Khofifah mengungkapkan, misi dagang dan investasi menjadi salah satu strategi efektif untuk penguatan koneksitas perdagangan antardaerah baik di dalam maupun luar negeri. Karena itu, sejak pihaknya memimpin Jatim, Sumbar merupakan provinsi ke-32 yang menjadi tujuan Misi Dagang dan Investasi.
"Alhamdulillah, komitmen transaksi ditutup dengan capaian 37 transaksi senilai Rp231,7 miliar," ungkap Gubernur Khofifah, dalam siaran resminya, Selasa (13/6/2023).
Khofifah menambahkan, selama menggelar misi dagang ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri, selalu ada peluang-peluang usaha yang baru. Ia berharap peluang-peluang usaha yang dibuka jalannya oleh Pemprov Jatim juga bisa bermanfaat untuk provinsi lain yang telah menjalin MoU dengan Jatim.
"Salah satunya saat kami misi dagang di Malaysia pada Desember tahun lalu, mereka membutuhkan kelapa banyak sekali. Nah, kalau dikirim dari Jatim, biayanya pasti akan besar. Jauh lebih hemat bila dikirim dari Sumbar," ujarnya.
Baca juga: Bank Jatim Libatkan 3 UMKM Binaan Dalam Misi Dagang Pemprov ke Banten
"Saat ini produk kelapa tidak hanya daging (degan) saja yang dibutuhkan. Misi dagang kami ke Hongkong beberapa waktu lalu, awalnya mereka membutuhkan arang kelapa, kemudian sekarang berkembang menjadi arang kelapa berbentuk cair," imbuhnya.
Jaringan perdagangan ini pula yang ikut ditawarkan oleh Gubernur Khofifah kepada Pemprov Sumbar. Tujuannya tak lain, agar perekonomi kedua daerah bisa berkembang dan tumbuh bersama secara inklusif. Serta masyarakat di kedua wilayah semakin sejahtera.
"Kami harap jaringan perdagangan Jatim ini juga bisa diakses Sumbar. Karena Jatim dan Sumbar memiliki satu kesamaan yakni merupakan tempat kelahiran Sang Proklamator Republik Indonesia. Jatim merupakan tempat kelahiran Bung Karno, sedangkan Sumbar tempat kelahiran Bung Hatta," ungkapnya.
Baca juga: Komitmen Bank Jatim Dukung UMKM Binaan dalam Kegiatan Misi Dagang
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi Misi Dagang dan Investasi yang dipimping langsung oleh Gubernur Khofifah di Ranah Minang. Menurutnya, misi dagang akan meningkatkan sinergitas antara Jatim dan Sumbar yang telah terjadi.
Terlebih dengan adanya penandatanganan PKS antara OPD Jatim dan Sumbar, Pelaku Usaha Jatim dan Sumbar, serta Asosiasi Pelaku Usaha di kedua daerah menjadi ikatan untuk saling mendorong kemajuan perdagangan di kedua daerah.
"Ini menjadi bagian yang akan memperkokoh, yang akan memperkuat hubungan kerjasama-kerjasama tersebut dan tentu juga menjadi bagian dari kontribusi terbaik kita untuk bangsa dan negara," ujarnya.