jatimnow.com - Jembatan di Jalan Kartini yang ambles sejak Sabtu, (10/3/2018) kemarin ditutup total. Hal ini mengakibatkan perputaran ekonomi di Jalan tersebut terhenti.
Berdasar pantauan jatimnow.com, puluhan usaha berada di sana, diantaranya mini market, toko baju, spa, perkantoran, serta pedagang kaki lima menggantungkan hidup dari jalan tersebut.
Salah satunya penjual soto di daerah Jalan Kartini yang mengaku akibat ditutupnya jembatan tersebut tak banyak pembeli yang membeli dagangannya karena jalanan sepi.
"Belum banyak yang beli, jalanan juga sepi toko belakang juga sedang tutup. Gara-gara jembatan ditutup apalagi perbaikannya katanya 7 bulan," ujar M. Said saat ditemui tim jatimnow.com (12/3/2018).
Said berharap agar perbaikan jembatan yang juga sebagai jalan protokol ini segera di perbaiki dengan cepat agar jualannya cepat habis seperti biasanya.
"Ya semoga cepat selesai perngerjaanya, agar jualan saya tidak sepi dan normal banyak pembeli" pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya memperkirakan waktu perbaikan jembatan tersebut selama 7 bulan. Dan selam itu, jalan alternatif selebar lima meter yang menghubungkan Raya Diponegoro dengan Darmo ditutup total.
Baca juga: Menteri PUPR Ngeyel Sebut Jembatan Lamongan Tidak Ambles tapi...
Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto
Baca juga: Info Lur! Jembatan Desa Bakalan Bojonegoro Putus, Lewat Jalan Alternatif Saja