jatimnow.com - Sejumlah pengguna jalan yang melintas di jembatan penghubung desa Junjung Kecamatan Sumbergempol dan desa Wajak Kidul kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung harus mengalihkan rute perjalannya. Pasalnya jembatan penghubung yang ada di lokasi tersebut patah dan tidak dapat dilewati kendaraan.
Maryadi (50) salah satu warga mengatakan, patahnya jembatan ini terjadi pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Sebelumnya hujan deras terjadi sejak sore hari. Derasnya hujan membuat debit air di sungai meningkat.
Jembatan ini patah setelah pondasi bagian tengah jembatan mengalami pergeseran. Hal ini dimungkinkan terjadi karena tingginya volume air sungai bercampur material sampah alam seperti potongan bambu dan Enceng gondok yang tersumbat di bawah jembatan.
"Kalau nanti hujan lagi, apalagi airnya kaya gitu, bisa saja nanti beneran ambles jembatannya mas, lihat saja pondasinya kayak gitu," ujarnya, Senin (16/12/2024).
Baca juga:
Info Lur! Jembatan Desa Bakalan Bojonegoro Putus, Lewat Jalan Alternatif Saja
Air sungai ini juga menggerus pondasi bagian tengah jembatan. Tingginya volume air di sungai itu disebabkan karena intensitas hujan tinggi. Sejak Minggu sore hingga pagi masih turun hujan.
"Kalau wilayah Kalidawir hujan deras lagi, mestinya jembatan akan semakin parah, karena sungai ini kan jurusan Kalidawir sana," terangnya.
Baca juga:
Menteri PUPR Ngeyel Sebut Jembatan Lamongan Tidak Ambles tapi...
Sementara itu, Suwanto (42) pengguna jalan yang kerap melintas di jembatan ini menyebut, dengan ambrolnya jembatan ini harus memutar sampai 4 kilometer melalui jembatan lain yang menghubungkan kedua wilayah.
"Ada jembatan lain, tapi ya harus muter 4 kilometer, kalau jembatan lainnya ya lebar sih, truk bisa lewat," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-74084-jembatan-penghubung-desa-di-tulungagung-patah-jalan-alternatif-4-km