jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus memenuhi undangan pertemuan silaturahmi antara perwakilan sebelas tokoh Islam dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia YAB Dato' Seri Anwar Ibrahim di Hotel Four Season Jakarta, Senin (4/9/2023) malam.
Di sela agenda jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, pihaknya menyempatkan diri untuk mengundang sejumlah tokoh Islam di Indonesia. Sementara Gubernur Khofifah saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri mantan Ketum PP Muhammadiyah, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin tersebut, mereka berdiskusi tentang perkembangan Islam di dunia global.
Baca juga: Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya
Mengawali pengantar silaturrahim, PM Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa beliau berupaya memaksimalkan implementasi ajaran Ahlussunnah wal jama'ah dengan Madzhab Syafi'i di Malaysia.
Ia memaksimalkan proses tersebut dengan menambahkan pembelajaran Kitab Arbain nawawy di dalam kurikulum Sekolah agar ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin dapat tersampaikan dengan benar sejak dini.
"Jadi ada hal-hal yang menurut saya sangat berseiring dengan apa yang menjadi prinsip dasar metodologi pemahaman keagamaan yang diajarkan NU dan tentu Muslimat NU serta kaum sunni di dunia. Dan itulah yang beliau lakukan saat ini," kata Anwar Ibrahim, dalam siaran resminya pada jatimnow.com, Rabu (6/9/2023).
Ditambahkan, salah satu yang juga menjadi diskusi adalah tentang konsep Madani yang aktif diterapkan oleh PM Malaysia Anwar Ibrahim.
Dalam hal itu, Gubernur Khofifah pun mengapresiasi penerapan konsep Madani tersebut. Menurutnya, konsep madani merupakan wujud implementasi penerapan perspektif Islam wasthatiyah yang merupakan basis utama dari implementasi ahlussunnah wal jamaah.
"Konsep madani yang beliau kembangkan di Malaysia adalah bentuk penerapan perspektif washatiyah. Islam wasthatiyah bersikap adil dan tidak memihak. Islam Wasthatiyah bersikap terbuka bijak kepada sesama," ucap Khofifah.
Baca juga: Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim
Cara pandang tersebut, kata Khofifah, mengandung nilai-nilai yang adil, hidup harmoni di tengah masyarakat yang beragam serta dinamis. Sehingga, akan terbangun lebih dekat dan lebih luas baik melalui privat to privat (p to p) maupun government to government (g to g).
Lebih lanjut, alasan Khofifah menyambut baik konsep madani juga selaras dengan empat pilar ahlussunah wal jamaah yang menjadi pedoman dasar jam'iyah Nahdlatul Ulama yang dikenal mabadi khoiro ummah yaitu tawasuth (moderasi), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan al i'tidal (adil).
Ke depan, Khofifah ingin konsep madani yang digagas PM Anwar Ibrahim dapat diterapkan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin bagi seluruh masyarakat. Sehingga kekhawatiran akan terjadinya disintegrasi suatu bangsa mampu dicegah.
"Menjadi motor penggerak Islam yang ramah, moderat dan toleran melalui perspektif wasthatiyah dalam menjaga dan memuliakan Alquran serta mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Baca juga: Mendagri Tunjuk Adhy Karyono Gantikan Khofifah, jadi Pj Gubernur Jatim
Tidak hanya berbincang soal perkembangan Islam washatiyah di Indonesia dan Malaysia, memanfaatkan momentum bertemu dengan PM Malaysia, Gubernur Khofifah juga turut mempromosika keunggulan-keunggulan Jatim. Ia bahkan menawarkan kepada Malaysia untuk berinvestasi di Jawa Timur. Khususnya di sektor kesehatan.
"Kepada PM Anwar Ibrahim, saya secara khusus menyampaikan undangan untuk berkenan mengunjungi ke Jawa Timur. Gayung pun bersambut, PM Anwar Ibrahim berencana akan mengagendakan datang ke Jawa Timur antara lain akan berkunjung ke pesantren. Semoga ada kabar baik dalam waktu dekat," pungkasnya.
Sementara itu, Tokoh Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin mengungkapkan alasan mengundang Khofifah karena dianggap sebagai sosok perempuan muslim yang berpengaruh sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU di Indonesia.
"Alhamdulillah delegasi 11 tokoh Islam di Indonesia diterima PM Malaysia. Salah satunya adalah Ibu Khofifah sebagai Ketum Muslimat NU yang sengaja diundang sebagai pimpinan organisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia," tegasnya Din Syamsuddin.