jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Kediri mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) atas capaian optimasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Rucycle (TPS3R).
Penghargaan tersebut diterima oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui wakilnya, Dewi Mariya Ulfa pada puncak Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia Tahun 2023, di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (30/10/2023).
Pihaknya mengatakan penghargaan ini tidak hanya ditujukan bagi Pemerintah Kabupaten saja, melainkan semua pihak yang selama ini memberikan perhatian penuh terhadap kondisi lingkungan di Bumi Panjalu.
Baca juga: Cuti Kampanye Selesai, Mas Dhito Kembali Aktif sebagai Bupati Kediri
“Hari ini saya mewakili Mas Bup (sapaan akrab Bupati Hanindhito) menerima penghargaan atas capaian optimasi TPS3R,” ucapnya.
Dengan diterimanya penghargaan ini, katanya, merupakan momentum Pemerintah Kabupaten Kediri bersama masyarakat untuk meningkatkan kebisaan pengolahan sampah. Pasalnya, tak hanya infrastruktur saja yang menjadi faktor penentu kebersihan, namun juga kebiasaan masyarakatnya.
Menurutnya, di Kabupaten Kediri terdapat 32 TPS3R yang aktif untuk mengelola sampah. Dari jumlah tersebut Mbak Dewi (sapaan akrab Wakil Bupati Kediri) menilai pemanfaatan TPS3R dinilai sudah optimal.
Baca juga: Kolaborasi Pemkab Kediri dan PSF, Kurangi Kemiskinan Lewat Jalur Pendidikan
Pun demikian pihaknya berharap nantinya setiap desa memiliki serta mampu mengembangkan TPS3R tersebut. Seiring dengan hal tersebur, lanjut Mbak Dewi, pihaknya berharap kebiasaan masyarakat terhadap lingkungan juga meningkat.
"Seperti tagline kita Kediri Berbudaya, jadi harus ada habit (kebiasaan) buang sampah pada tempatnya,” tambahnya.
Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan peringatan hari kota ini perlu dimaknai dengan perubahan perilaku masyarakaat. Karena tanpa kebiasaan tersebut kondisi kenyamanan kota ini akan sulit terwujud.
Baca juga: HUT KORPRI, Pjs Bupati Kediri Harap ASN Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
Pak Bas, sapaan akrabnya, menjelaskan kebiasaan ini harus terus didorong hingga nantinya bisa mencapai target green city pada tahun 2045.
“Jadi hari habitat dan hari kota (sedunia) ini harus kita maknai betul untuk merubah kelakuan kita, merubah program-program keciptakaryaan untuk menuju green city 2045,” katanya.