jatimnow.com - Tokocrypto, pedagang aset kripto nomor 1 di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui aset kripto.
Komitmen ini sejalan dengan tema 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023 dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023, yaitu "Accelerating Growth: Promoting Sustainable Integration and Collaboration for A Stronger Digital Economy."
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan pelaku industri fintech kembali bersinergi untuk menyelenggarakan Bulan Fintech Nasional sekaligus Indonesia Fintech Summit & Expo 2023.
Baca juga: Trump Kembali jadi Presiden AS, Harga Bitcoin Melonjak ke Rekor Baru
Acara ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mengenal dan memahami berbagai produk dan layanan fintech di Indonesia.
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, menjelaskan financial technology (fintech) telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian digital Indonesia. Selain mempermudah transaksi, fintech juga berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri fintech menjadi sangat penting dalam konteks tema "Accelerating Growth" yang diusung oleh IFSE 2023.
Tokocrypto bersama dengan perusahaan fintech lainnya, berkomitmen untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang kuat dan berkelanjutan bagi ekonomi digital Indonesia.
Ekonomi digital Indonesia terus tumbuh di tahun 2023, menurut laporan “e-Conomy SEA 2023” yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company selama beberapa tahun terakhir, ekonomi digital Indonesia bertumbuh stabil dan diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) $82 miliar pada tahun 2023, atau tumbuh 8% year-on-year.
Baca juga: Ketika Kripto Terdampak Penutupan Judi Online di Indonesia
Indonesia siap menjadi ekonomi digital Asia Tenggara pertama yang mencapai GMV sekitar $110 miliar pada tahun 2025. Potensi besar dalam ekonomi digital Indonesia ini harus dijaga dan dioptimalkan.
Sementara itu, jumlah total investor kripto di Indonesia mencapai 18,06 juta orang hingga Oktober 2023 dengan nilai transaksi sebesar lebih dari Rp10,5 triliun. Jumlah ini menunjukkan bahwa aset kripto telah menjadi bagian penting dari ekonomi digital Indonesia.
"Tokocrypto percaya bahwa aset kripto memiliki potensi untuk menjadi penggerak baru ekonomi digital Indonesia," kata Yudho.
Selain komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui aset kripto, Tokocrypto juga berperan aktif dalam meningkatkan literasi aset kripto di masyarakat.
Baca juga: Bitcoin Potensi Cetak Rekor Baru di Tengah Sentimen Positif Pasar
Yudho menjelaskan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang aset kripto adalah kunci untuk mengoptimalkan manfaatnya dalam ekonomi digital.
Untuk mencapai tujuan ini, Tokocrypto telah meluncurkan berbagai inisiatif pendidikan dan pelatihan. Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi tentang aset kripto, blockchain, dan teknologi terkait lainnya. Ini membantu individu dan bisnis untuk memahami potensi dan risiko yang terkait dengan investasi dalam aset kripto. Dengan meningkatnya pemahaman ini, diharapkan akan ada penggunaan yang lebih bijak dari aset kripto di Indonesia.
"Meningkatkan literasi aset kripto di Indonesia menjadi fokus utama kami. Hal ini dilakukan melalui berbagai program edukasi, seperti webinar, seminar, dan kelas online. Sejak awal 2023, program edukasi kami, Obras (Obrolan Komunitas dan Web3 On Campus telah mengunjungi 27 kota dan mencapai lebih dari 25.000 peserta. Kami juga memberikan akses konten edukasi gratis melalui website news.tokocrypto.com," tutur Yudho.